GridOto.com - Di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Industri otomotif jadi salah satu perhatian pemerintah.
Pemerintah ingin para produsen kendaraan tidak hanya sekadar memasarkan kendaraannya untuk dalam negeri, namun juga mengekspornya.
Hal itu juga sesuai dengan penerapan Industri 4.0 yang diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di awal April 2018 lalu.
"Di otomotif sendiri kan kita mau menjadi salah satu leading sector lah untuk melakukan ekspor," kata Harjanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian.
(BACA JUGA: Lebih Dari 80 Negara, Ini Beberapa Negara Tujuan Ekspor Kendaraan Toyota Buatan Indonesia)
"Daripada CBU yang masuk, kan mendingan CKD. Kaya tadi sudah ditunjukkan, walaupun volumenya tidak besar tetapi sudah menambah tenaga kerja," lanjutnya beberapa waktu lalu saat berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Lanjut menurut Harjanto, saat ini sudah ada beberapa merek mobil yang siap berinvestasi di Tanah Air.
Selain menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, mereka juga akan ekspor kendaraannya.
"Saya enggak usah sebut di sini, tapi ada rencana beberapa merek yang dalam waktu dekat akan melakukan investasi di dalam negeri," ucap Harjanto lagi.
"Karena memang tidak hanya Indonesia dijadikan pasar, tapi kan dijadikan base untuk melakukan ekspor," tutupnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR