GridOto.com - Nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah kini semakin menguat, saat ini (08/09) 1 dolar AS setara dengan Rp 14.974.
Menguatnya dolar Amerika Serikat berimbas pada industri yang mengandalkan komponen impor dalam produksi, salah satunya industri otomotif.
Konsumen pun mulai merasakan imbasnya ketika para pelaku industri mulai menyesuaikan harga jual dalam mengantisipasi kenaikan nilai tukar tersebut.
Lantas, bagaimana dengan Mercedes-Benz sebagai salah satu produsen kendaraan premium Eropa di Indonesia?
(BACA JUGA: Tak Disangka, Ganti Kopling Mobil Ini Biayanya Setara Xpander Baru)
"Posisi Mercedes-Benz saat ini adalah terus memonitor pergerakan nilai tukar valuta terutama euro terhadap rupiah," ujar Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Sales Operation & Product Management MBC PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.
Kariyanto juga mengatakan bahwa Mercedes-Benz tidak akan menaikkan harga kendaraan, karena kenaikan dolar Amerika Serikat masih dinilai sementara.
Meski begitu, beliau mengungkapkan jika kenaikan nilai tukar terus berlanjut dan berdampak terhadap euro, Mercedes-Benz mau tak mau akan melakukan penyesuaian harga.
(BACA JUGA: Bagaimana Harga Spare Part Skuter Vespa dengan Dolar Naik Sampai Rp 15.000?)
Selain itu, Kariyanto berpendapat bahwa kenaikan nilai tukar ini lebih berdampak terhadap konsumen dibanding terhadap Agen Pemegang Merek-nya.
"Kami melihat risikonya justru dari sisi konsumen, di mana pergerakan nilai tukar mungkin membuat beberapa calon pembeli mengambil posisi 'wait and see', karena mungkin hal itu berkaitan dengan usaha atau bisnis yang dijalankannya," jelasnya.
Ia melihat bahwa jika hal itu terjadi, maka biasanya konsumen akan menunda pembelian kendaraan.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR