GridOto.com - Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah akhir-akhir ini tengah menggila.
Pada 5 September lalu, tercatat nilai tukar dolar mencapai titik tertingginya, yakni Rp 15.048.
Hal tersebut tentu membuat sektor ekonomi Indonesia, salah satunya otomotif atur strategi agar harga produknya tidak terlalu melambung tinggi.
Begitupun dengan KTM, pabrikan motor asal Austria yang hak distribusinya di Indonesia dipegang oleh PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM) ini punya cara tersendiri agar harga motor CBU KTM tidak terlalu membebani konsumen.
(BACA JUGA: Keputusan Berani, Ducati Dikabarkan Bakal Bikin Panigale Bermesin 353 cc)
"Dengan kondisi saat ini, kami memang telah menerapkan strategi," buka Kristanto Goenadi, Presiden Direktur PT PJLM saat dihubungi GridOto.com (7/9/2018).
"Mulai bulan September, kami telah membuat adjustment di harga," lanjutnya.
"Dan, karena memang tidak secara keseluruhan meng-cover kenaikan dolar, kami menaikkannya secara bertahap, sambungnya.
Pada tahap awal (September 2018), Kristanto mengatakan KTM telah menaikkan harga motornya sekitar Rp 2 juta.
(BACA JUGA: Wuling Cortez Tambah Ganteng Pakai Pelek Rojam Slave 18 Inci)
"Kami melihat kompetitor juga, kenaikan harganya mirip-mirip," kata dia.
Kenaikan tersebut dikatakan Kristanto dilakukan secara bertahap.
"Misalkan untuk motor dengan harga Rp 38 juta, kami masih berikan diskon hingga Rp 5,5 juta. Sedikit demi sedikit, diskonnya akan dikurangi, hingga ke level ini (murni Rp 38 juta)," jelas dia.
Hingga kini, Kristanto dan pihaknya mengaku masih memantau terus perkembangan kurs dolar terhadap rupiah.
(BACA JUGA: Tim Mercedes Bakal Hentikan Sementara Team Order Hingga F1 Singapura)
"Kami harapkan, kebijakan yg diambil pemerintah akan efektif, sehingga dolar aka kembali terkontrol di bawah Rp 15.000 seperti 2 hari terakhir ini," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR