GridOto.com - Ring piston juga termasuk komponen vital di mesin yang wajib rutin diperhatikan kondisinya.
Kalau komponen ini bermasalah, oli di mesin bisa gampang habis dan tenaga mesin jadi loyo.
Ada beberapa hal yang menjadi indikasi ring piston mulai melemah.
Salah satunya keluar asap dari knalpot, namun keluarnya asap berbeda dengan keluarnya asap di knalpot saat seal klep bocor.
(BACA JUGA: Gara-gara Seal Klep, Kompresi Motor Bisa Bocor, Tenaga Mesin Loyo)
"Biasanya kalau ring piston mulai lemah asapnya keluar banyak ketika motor digeber atau pada saat RPM tinggi saja, " Buka M. Jaji Service Advisor R-Pit Yamaha Harapan Motor Sejahtera kepada GridOto.com di Depok, Jawa Barat.
Biang keroknya yang bikin ring piston lemah adalah kerak.
Kerak-kerak itu muncul akibat sisa pembakaran enggak sempurna atau dari penumpukan kotoran.
"Yang tadinya piston itu main (buka dan nutup) jadi kaku lantaran ketahan kerak-kerak yang ada di dinding piston," tambah Bidoy, Owner sekaligus Tuner KLR Racing, Bengkel Spesialis Kawasaki di Kawasan Kalisari, Pekayon, Jakarta Timur.
Ring Piston bergerak menyesuaikan gerak piston juga ada maksudnya, sob.
"Jadi saat piston bergerak naik, ring berfungsi untuk menahan kompresi. Nah kalau piston turun fungsinya untuk menyapu oli yang ada di dinding blok silinder," tambah Jaji.
Nah, biasanya kalau ring piston sudah lemah tarikan motor pun jadi enggak enak.
"Ya pasti dong kompresinya jadi bocor akibat ring piston enggak main," ucap M. Jaji , pria yang biasa menangani Yamaha R25 ini.
(BACA JUGA: Cuma Rp 100 Ribuan Dapat Komponen Motif Karbon All New Honda PCX150)
Nah, asap putih di knalpot itu berasal dari oli yang ikut terbakar akibat ring piston tidak bisa menyapu oli dengan sempurna di dinding piston.
"Kalau sudah begitu volume oli pasti akan berkurang (susut) tiba-tiba," pungkas M.Jaji.
Soalnya oli yang harusnya disapu ring piston dan kembali ke mesin bagian bawah malah ikut terbakar.
Makanya kalau mendapatkan ciri-ciri yang disebutkan tadi segera periksa bagian ring piston kalian.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR