GridOto.com - Hingga saat artikel ini ditulis (5/9/2018), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sudah mencapai angka Rp 15.055.
Penguatan dolar disebabkan oleh naiknya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di triwulan kedua sebesar 4,2% (quarter on quarter) dibandingkan estimasi sebelumnya sebesar 4% (quarter on quarter).
Penguatan dolar tersebut tentu saja berdampak besar terhadap industri yang banyak mengandalkan komponen impor, salah satunya otomotif.
Tak ayal, sudah ada APM (Agen Pemegang Merek) yang mulai mengatur harga jual produk-produk mereka.
(BACA JUGA: Presiden Joko Widodo Apresiasi Ekspor Toyota yang Mencapai 1 Juta Unit)
Salah satunya adalah Mitsubishi yang sudah mulai menaikkan harga beberapa produk mereka per 1 Agustus 2018.
Imam Choirul Yahya, Head of Sales and Marketing Group MMKSI dalam salah satu kesempatan menyatakan bahwa penggunaan komponen pada produk Mitsubishi masih belum sepenuhnya lokal, sehingga masih ada komponen impor yang menggunakan mata uang asing.
Meski begitu, beberapa APM masih belum berencana untuk menaikkan harga produk mereka, contohnya Toyota dan Wuling.
"Toyota masih melihat dan mempelajari dampak dari pelemahan rupiah terhadap dolar ini pada keseluruhan bisnis Toyota, jadi belum ada rencana perubahan harga kendaraan Toyota hingga saat ini," ujar Rouli Sijabat, Public Relations Manager PT Toyota-Astra Motor.
(BACA JUGA: Made In USA, Oli TOP 1 Tertekan Kurs Dolar Naik)
Memang pilihan untuk menaikkan harga jual sangat bergantung pada daya beli konsumen, jika ternyata tak memenuhi permintaan pasar, kebijakan tersebut bisa berimbas pada turunnya penjualan.
Alasan berbeda dikemukakan oleh Dian Asmahani, Brand Manager PT SGMW Motor Indonesia, mengenai Wuling yang tidak berencana untuk menaikkan harga produknya.
"Kita (Wuling) tidak terpengaruh dengan kenaikan dolar. Kita impor menggunakan yuan karena kebanyakan spare part dari Cina," ungkapnya kepada GridOto saat Roadshow Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Makassar.
Saat ini calon konsumen mobil baru masih bisa tenang dalam memilih mobil, karena beberapa APM masih menampik untuk menaikkan harga dalam waktu dekat.
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR