GridOto.com - Mengemudikan angkutan umum berdimensi besar seperti bus dan truk butuh skill lebih agar perjalanan jadi nyaman, aman dan selamat sampai tujuan.
Apalagi keselamatan berlalu lintas di jalan merupakan hal paling penting untuk diperhatikan oleh pengendara, terutama bagi para sopir bus dan truk.
Hal inilah yang melandasi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) kembali menggelar Hino Safety Driving Competition di kota ke 17 yaitu Yogyakarta.
Berbeda dengan 16 kota sebelumnya, Hino Safety Driving Competition Yogyakarta digelar tidak hanya bagi pengemudi truk.
(BACA JUGA: Rayakan Ulang Tahun dan Jambore Nasional, Great Corolla Club Cetak Rekor MURI)
Tapi event ini turut juga dikhususkan untuk mengedukasi para pengendara bus dan truk.
Hino Safety Driving Jogja turut diperluas kepada pengemudi bus, karena di Pulau Jawa bus masih menjadi salah satu moda transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat.
Untuk itu Hino memandang penting aspek keselamatan yang perlu dimiliki oleh pengemudi bus.
Seperti aspek pengecekan rutin, maupun saat persiapan sebelum dia benar-benar menjalakan tugasnya mengemudikan bus.
(BACA JUGA: Kronologis Grand Livina Tabrak Separator Busway, Ditemukan Alat Hisap Sabu)
Menurut Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia, pengecekan rutin diperlukan untuk memastikan kondisi bus tetap prima.
Pengecekan dan persiapan armada perlu menjadi prosedur standar operasi yang harus dilakukan pengemudi bus.
Tujuannya, demi menghindarkan kerusakan bus dari mogok di jalan serta mendeteksi potensi kerusakan parts lebih dini.
Selain itu gaya atau teknik mengemudi yang tidak tepat, tidak hanya membuat bus jadi lebih cepat rusak dari usia pakai yang seharusnya.
(BACA JUGA: Video: Terlibat Tabrak Lari, Grand Livina Terjebak di Jalur Busway dan Tabrak Separator)
Namun juga membuat bus jadi lebih boros bahan bakar dan berisiko mengalami kecelakaan saat dikemudikan di jalan raya.
"Dengan adanya pelatihan Hino Safety Driving bagi para pengemudi bus dan truk ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dalam berkendara di jalan, dan dapat menurunkan angka kecelakaan oleh bus atau truk di jalan," ungkapnya dalam siaran pers (30/8/2018).
Lewat kompetisi ini, para sopir mendapat berbagai pengetahuan mengenai keselamatan berkendara.
Seperti daily inspection, proper driving, economical driving, safety driving, dan tanda rambu – rambu lalu lintas.
(BACA JUGA: Mau Registrasi Ulang STNK Kendaraan Yang Dihapus, Begini Hitungannya!)
Juga inspection test dan skill test berupa zig – zag forward dan backward serta reverse parking yang bertempat di Jogja Expo Center (JEC).
Khusus bagi peserta pengemudi bus terdapat test tambahan berupa eco driving test.
Yakni teknik mengemudi bus yang ekonomis agar saat melaju, bus jadi lebih hemat dalam konsumsi bahan bakar.
Kemudian, safety driving yaitu teknik mengemudi bus yang memperhatian ketentuan dan rambu di jalan raya untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Karena banyak kecelakaan disebabkan oleh faktor kelalaian pengendara yang abai terhadap kesiapan armada.
Hingga faktor keteledoran pengendara dalam menjalankan kendaraannya dan tidak mematuhi rambu lalu lintas.
“Teknik mengoperasikan bus yang baik dan benar akan membuat berkendara jadi lebih aman dan nyaman bagi penumpang," terang Santiko.
"Selain itu bagi pengusaha bus sendiri, usia pakai kendaraan jadi lebih panjang dan masa pakai suku cadang juga bisa dimaksimalkan,” tutupnya.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR