Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bikin Geleng-geleng Kepala, Mitsubishi Triton dan Toyota Fortuner di Papua Dijadikan Angkot

Ignatius Ferdian - Senin, 27 Agustus 2018 | 15:16 WIB
SIGIT ARIFIANTO
FACEBOOK/SIGIT ARIFIANTO
SIGIT ARIFIANTO

GridOto.com - Jika biasanya di kota-kota besar mobil yang digunakan untuk angkutan umum adalah jenis mobil yang dianggap murah, berbeda dengan pedalaman Papua.

Mobil-mobil seperti Toyota Fortuner, Innova, Hilux dan Mitsubishi Triton malah jadi mobil angkot

Cerita mengenai perbedaan alat transportasi umum di Papua tersebut dibagikan oleh akun Facebook Sigit Arifianto.

Sigit adalah seorang sarjana Ekonomi, Universitas Bengkulu yang mengabdikan dirinya menjadi tenaga pengajar di Papua.

(BACA JUGA: Sudah Tahu Belum, Asal Mula Nama Toyota Avanza, Ternyata Dari Bahasa Italia Lo)

Ia bergabung dengan program Indonesia Mengajar dan menetap di sana selama satu tahun yakni dari 2016 hingga 2017.

Di sana, Sigit menetap di kampung Abitpasik, District Pepera, Kabupaten Pegunungan Bintang, dengan Ibu Kota Kabupatennya adalah Oksibil.

Dirinya beberapa kali membagikan pengalamannya tinggal dan mengajar di Papua melalui sosial media pribadi miliknya.

Sigit ceritakan, bahwa mobil-mobil mahal yang biasanya menjadi lambang status sosial, di Papua mobil jenis tersebut malah menjadi angkutan umum biasa.

(BACA JUGA: Waduh, Mengapa Kemenhub Bakal Tarik Lagi Bus Bantuan di Bogor?

Hal ini dikarenakan mobil-mobil jenis tersebut dinilai bandel dan dapat bertahan di medan jalan Papua yang tidak mudah.

Menurut keterangan Sigit, mobil-mobil mewah yang dijadikan angkot tersebut dimiliki oleh warga pendatang, lantaran warga asli belum bisa mengelola.

Mobil yang harganya sudah mahal tersebut masih harus ditambah dengan biaya antar yang harganya hampir sama dengan harga mobil.

Sigit menulis, "Harga mobil Rp 500 juta, harus dikirim dari Jayapura menggunakan helikopter dengan biaya Rp 500 juta, total jadi Rp 1 Miliar."

(BACA JUGA: Mantap Nih, Video Kantong Mobil Anti banjir)

Dituliskannya, bahwa biaya naik angkot mobil mewah ini pun dibanderol dengan harga Rp 500 ribu per-orang untuk perjalanan dengan jarak tempuh kurang lebih tiga jam perjalanan.

Mobil angkutan tersebut digunakan untuk menempuh perjalanan di jalanan yang sudah terbuka.

Satu mobil dapat menampung 11 orang termasuk sopir.

Sementara perjalanan menuju desa tetap harus ditempuh berjalan kaki menelusuri hutan selama berjam-jam.

(BACA JUGA: Mercedes EQ Silver Arrow, Mobil Listrik yang Punya Hal Unik)

"Paling jauh perjalanan 6 jam, biayanya Rp 700 ribu. Kalau lebih dari itu harus berjalan kaki selama berhari-hari," tutur Sigit pada Tribunjateng.com.

Sementara untuk jarak dekat, tersedia juga ojek motor gede namun dengan biaya yang lebih mahal.

Sigit menuturkan, "Jarak dekat ada ojek, tukang ojek dari Buton. Motornya mesti yang gede ini. Bayarnya 2 kali lipat naik mobil. Kalau mobil Rp 500 ribu, pakai ojek Rp 1 juta."

Untuk urusan bahan bakar, dahulu hanya tersedia kios-kios kecil yang menjual bensin dengan harga Rp 50 ribu per liternya.

(BACA JUGA: Royal Enfield Siapkan Classic 350 Edisi Spesial, Apa yang Baru Nih?)

Namun kini, sudah ada beberapa tempat pengisian bahan bakar bersubsidi sehingga tidak sesulit dulu.

Biaya perjalanan menggunakan angkot mobil mewah tersebut hanya setara dengan biaya makan kurang lebih 3 hari.

Pasalnya, menurut Sigit, biaya sekali makan di daerah itu mencapat Rp 50 ribu, belum termasuk minuman sejenis es teh atau air mineral botol yang berkisar Rp 15 ribu segelas.

"Di sini Rp 500 ribu sudah seperti Rp 50 ribu, sekali makan di sini Rp 50 ribu. Belum termasuk es teh lo," tuturnya.

(BACA JUGA: Kilas Balik Yamaha Lexam, Bebek Matik yang Mulai Terlupakan)

Mayoritas masyarakat di daerah tersebut berprofesi sebagai petani, namun penghasilan utama mereka berasal dari sari dana desa dan dana bantuan lain.

Dengan segala ketidakmudahan dalam hal transportasi, Sigit malah merasa hal itu menjadi keseruan tersendiri.

Medan jalan yang diwarnai dengan tebing curam, sungai, serta jalanan berbatu ia nikmati sebagai pengalaman yang seru.

"Seru kalau mobil di Papua, mesti ngelewati sungai, jalannya di tepi jurang, belum lagi medan yang berat. Sopir-sopir batu mesti ditraining sm senior2 sebelumnya," ucap Sigit.

Sigit menuturkan, keadaan itu hanya terjadi di Papua bagian pedalaman saja.

Di kota-kota besar seperti Jayapura, Sorong, dan Merauke alat transportasi dan fasilitas lain sudah lebih baik layaknya kota-kota di Pulau Jawa.

 

Artikel serupa telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Mengintip Transportasi di Pedalaman Papua, Mobil Fortuner jadi Angkot, Sekali Naik Rp 500 Ribu

 

 

Editor : Fendi
Sumber : Tribun Jateng

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

KYT Pamer Helm Full Face Baru, Fitur Lebih Keren dari TT Course

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa