GridOto.com - Tidak jarang terjadi perselisihan antar pengendara di jalan.
Seperti yang terjadi di Solo, Rabu (22/08/2018) pengemudi Mercedes-Benz nekat tabrak pemotor hingga tewas usai tersulut emosi di jalan.
Ada lagi pegendara mobil di Jakarta sampai tega pukul anak SMP hingga berdarah akibat tidak terima mobil di depannya mengerem mendadak, Rabu (22/8/2018).
Berkaca dari beberapa kejadian tersebut, memang tidak dapat dipungkiri peristiwa macam itu otomatis sering memicu terjadinya gesekan antar pengendara lain yang secara psikologi bisa mempengaruhi emosi.
(BACA JUGA : Wajib Paham, Etika Berkendara Saat Berpapasan di Jalan)
Emosi dalam berkendara bisa menghasilkan sesuatu yang negatif, baik benturan fisik atau bahkan menyebabkan pola berkendara jadi agresif yang menggundang bahaya.
Oleh karena itu para pengendara motor selain memiliki bekal safety riding, juga wajib memiliki bekal lain salah satunya seperti kesabaran.
Emosi adalah sikap wajar dari seorang manusia, tapi harus terkontrol dan usahakan sesuai aturan.
Pertimbangkan bila melakukan tindakan agresif dan akibatnya bila berurusan dengan hukum.
Coba 3 tips dari psikolog ini ya agar perjalananmu lebih menyenangkan dan enggak gampang marah-marah;
(BACA JUGA : Sengaja Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Solo, Pengemudi Mercedes-Benz Ditetapkan sebagai Tersangka)
1. Persiapkan fisik pengendara
"Persiapan fisik itu penting sekali, contohnya harus sudah makan sebelum berkendara," ujar psikolog Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi kepada GridOto di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
"Biasanya orang marah karena kelaparan, atau karena terburu-buru," tambahnya.
Irma juga menambahkan bahwa selain makan sebelum berkendara, pengendara juga tidak boleh mengantuk dan harus memahami jalur.
"Tidak boleh mengantuk ketika berkendara, dan kalau berangkat pahami dulu jalurnya agar tahu mana jalur macet sehingga tidak emosi," jelasnya.
(BACA JUGA : Viral! Gara-gara Rem Mendadak, Pengendara Mobil Pukul Anak SMP Hingga Berdarah)
2. Persiapkan kendaraan
"Persiapan kendaraan juga perlu agar berkendara lebih lancar," tutup Irma.
Nah, ini penting, kalau kendaraan kamu mogok pasti kamu kesal kan?
Itulah pentingnya mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara, biar enggak emosi kalau kendaraanya bermasalah.
Apalagi kalau kendaraan mogok, kena klakson pengendara lain dan memicu perdebatan.
(BACA JUGA : Mau Nyobain Naik Autonomous Vehicle Navya? Datang Saja ke GBK Selama Asian Games 2018. Gratis!)
3. Kelola emosi dengan baik
"Harusnya pengendara menggunakan logika bahwa risiko terkena macet pasti ada, kalau sudah terkena macet harus bisa mengelola emosi," ucap Irma Gustiana.
"Tekanan atau masalah sebaiknya dieliminasi dulu agar fokus dan tidak emosi ketika berkendara," sambungnya.
Nah, salah satu caranya bisa dengan tarik napas dalam-dalam lalu buang perlahan, fokus dan bersabar dalam berkendara itu penting lho agar selamat sampai tujuan.
4. Lakukan cara berkendara defensif
Misalnya dengan tidak melanggar peraturan lalu lintas, terburu-buru, atau tidak mau mengalah dengan pengguna jalan lain.
(BACA JUGA : Koleksi Motor Penyerang Timnas Indonesia U-23 Stefano Lilypaly Enggak Nyangka Sob)
Langkah selanjutnya adalah usahakan selalu berpikir akibat terburuk bila emosi meluap dijalan.
Pikirkan risiko yang dihadapi bila main hakim sendiri, tindakan hukum serta kemungkinan penyerangan oleh pengguna jalan lain.
Nah yang wajib diingat adalah ada keluarga yang menunggu kita di rumah.
Jadi bagaimana, sudah siap mencoba tips ini ketika berkendara?
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR