GridOto.com – Yamaha Cup Race seri kelima yang diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, berlangsung malam hari (17-18/8/2018).
Salah satu alasan yang membuat balap digelar malam hari adalah faktor suhu udara, dimana saat siang hari suhu udara di Makassar dan sekitarnya bisa mencapai 38 derajat celcius.
“Kalau malam kan bisa 29 atau 30 derajat, jadi lebih adem,” kata Frengky J. Tunandar, GM Marketing PT Suraco Jaya Abadi Makassar (SJAM), main dealer Yamaha wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar).
Meski begitu, kira-kira dari pembalapnya ada kesulitan enggak ya? Apalagi kalau balap malam kan butuh penerangan tambahan.
(BACA JUGA: Nih Spesifikasi 'Abangnya Yamaha Byson' yang Dipakai Presiden Jokowi di Pembukaan Asian Games 2018)
“Kami pakai 115 titik lampu, rata-rata 50 sampai 100 watt per titiknya. Sejauh ini, ini yang paling baik,” ungkapnya.
“Biasanya kami pakai 100 titik, cuma permintaan dari YIMM maunya ditambah. Makanya kami tambah 15 titik, kalau standarnya buat pembalap sudah cukup,” lanjut Frengky.
Frengky mengatakan, pembalap di wilayah Sulawesi menganggap balap malam sudah menjadi tren dan lebih disukai.
“Pembalap saat ini lebih suka balap malam kalau di sini. Memang awalnya enggak biasa, tapi sekarang malah jadi tren,” terangnya.
(BACA JUGA: Mantap! Ini Dia Mobil-mobil yang Bakal Sering Mejeng di Perhelatan Asian Games 2018)
Ia juga menceritakan, balap malam di wilayahnya berawal saat ajang Kejurnas dan Kejurda yang berlangsung di sirkuit Sidrap tahun 2015.
“Jadi pelopornya memang Yamaha, pertama waktu itu melalui YCR tahun 2010, itu sudah sirkuit permanen,” terang Frengky.
“Namun paling pertama sekali saat di Bandung tahun 2009, nah saya terinspirasi dari sana, tapi itu sirkuit semi permanen,” tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR