GridOto.com - Perseteruan antara Harley-Davidson dan Donald Trump mengenai kesepakatan tarif pajak sepertinya masih berlanjut.
Hal ini dimulai saat Harley berencana akan meningkatkan produksi di luar negeri untuk menekan biaya pajak.
Bukan tanpa alasan, perusahaan motor Amerika ini menganggap pajak yang ditetapkan oleh Trump terlalu besar.
Mereka juga menganggap bahwa pajak ini akan meningkatkan biaya ekspor yang sudah sangat besar.
(BACA JUGA : Evaluasi Asian Games 2018, Penutupan Pintu Tol Dibahas Hari Selasa)
Dan baru-baru ini Presiden Trump kembali lagi mengkritik Harley-Davidson tetapi bukan karena keputusan memindahkan produksi ke luar negeri.
Dia menambahkan bahwa akan memboikot perusahaan motor legendaris ini.
Many @harleydavidson owners plan to boycott the company if manufacturing moves overseas. Great! Most other companies are coming in our direction, including Harley competitors. A really bad move! U.S. will soon have a level playing field, or better.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 12, 2018
Dalam cuitannya di Twitter, Donald Trump mengatakan,"Banyak pemilik Harley-Davidson berencana untuk memboikot perusahaan jika produksi dipindahkan ke luar negeri."
"Bagus! Banyak dari perusahaan lain sedang mengikuti kita, termasuk kompetitor Harley. Sebuah langkah yang buruk! Amerika Serikat akan segera bermain di level ini, bahkan lebih baik," tambahnya.
(BACA JUGA : Nilai Dolar Capai Posisi Tertinggi, Ini Strategi Daihatsu Agar Tak Menekan Konsumen)
Ternyata bukan hanya boikot yang dihadapi Harley, tetapi kekecewaan para pengguna motor ini juga patut dipertimbangkan.
Mereka menghawatirkan dan mulai kehilangan minat jika komponen Harley akan dibuat di luar negeri.
Kehilangan minat pada motor ini pun juga terlihat dengan merosotnya penjualan Harley-Davidson.
Di kuartal pertama tahun 2018 ini penjualan mereka paling rendah selama lima tahun terakhir.
Kira-kira langkah apa yang akan diambil Harley-Davidson dan Donald Trump nih?
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Rideapart,jsonline |
KOMENTAR