Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sudah Berlangsung 4 Tahun, Yamaha Sunday Race Sukses Edukasi Pembalap dan Komunitas

Dio Dananjaya - Senin, 13 Agustus 2018 | 13:30 WIB
Ilustrasi starting grid saat Yamaha Sunday Race 2018
Dio / GridOto.com
Ilustrasi starting grid saat Yamaha Sunday Race 2018

GridOto.comYamaha Sunday Race 2018 seri ke-4 alias seri terakhir akhirnya rampung dilakukan pada Minggu (12/8/2018).

Event ‘one make race’ yang diikuti oleh pembalap profesional dan komunitas ini rupanya sudah digelar sejak tahun 2014.

Hal ini diungkap oleh Muhammad Abidin, General Manager Aftersales and Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, saat ditemui di Sirkuit Sentul, Bogor.

“YSR sendiri sudah berlangsung 4 tahun, dan komunitas juga sudah sangat solid. Bahkan pertama kali kami mengadakan YSR, best lap time-nya itu di kelas Comm A dan Comm B itu di bawah 2 menit,” ujar Abidin.

(BACA JUGA: Catat, Inilah Ciri-ciri Busi Motor Perlu Diganti)

Ilustrasi Peserta Yamaha Sunday Race
Dok. Motor Plus
Ilustrasi Peserta Yamaha Sunday Race

“Tapi hari ini Anda bisa lihat mereka ada yang sudah sampai 1 menit 50 detik, bahkan ada yang 1 menit 49 detik,” sambungnya.

Abidin berujar selama 4 tahun YSR tak hanya sukses, tapi juga mengedukasi bagaimana melakukan aktifitas di sirkuit dengan benar.

“Tingkat accident makin hari makin turun, kalau dulu komunitas masih pakai two piece, sekarang sudah tahu harus pakai one piece racing suit. Kemudian biasa pakai sepatu touring yang mata kakinya kelihatan, sekarang mereka sudah tahu karena beberapa kali sempat accident,” terangnya.

Bahkan menurut Abidin, pembalap dari komunitas saat ini sudah memakai apparel branded yang lebih safety daripada pembalap profesional.

(BACA JUGA: Valentino Rossi Risaukan Posisinya di Klasemen Sementara MotoGP)

“Anda kalau lihat hari ini, tanya kepada rider profesional, mereka bilang sekarang yang lebih keren itu komunitas. Helmnya pakai AGV, bajunya pakai Dainesse, luar biasa,” katanya.

Lewat gelaran YSR, para pembalap dari profesional dan komunitas juga bisa saling memperbaiki diri, khususnya dalam hal berkendara di sirkuit maupun jalanan.

“Jadi justru ini malah menimbulkan efek dimana para pembalap juga memperbaiki diri, dari segi appearance,” ucap Abidin.

“Nah kalau para komunitas memperbaiki diri dari segi riding skill. Malah mereka lebih concern terhadap safety, karena ternyata jatuh di sirkuit saja sakit yang ada barrier-nya, apalagi kalau di jalan raya ada trotoarnya,” tutupnya.

(Dari kiri ke kanan) Rey Ratukore, Muhammad Abidin, Richard Taroreh, Rafid Topan pada event YSR 2018
Dio / GridOto.com
(Dari kiri ke kanan) Rey Ratukore, Muhammad Abidin, Richard Taroreh, Rafid Topan pada event YSR 2018

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Dikritik Pembalapnya Sendiri, Ini Alasan Honda Tak Bawa Motor Baru di Tes MotoGP Barcelona

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa