GridOto.com - Untuk penggemar balap motor Indonesia, nama Muhammad Fadli Immamudin sudah tak asing lagi.
Minggu, 7 Juni 2015, adalah hari yang tak mungkin dilupakan oleh seorang Muhammad Fadli Immamudin.
Di hari itu, di seri ke-2 dalam ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 di sirkuit Sentul, Indonesia, Fadli mengalami kecelakaan.
Bukan kecelakaan biasa, tapi kecelakaan yang mengubah seluruh hidupnya.
(BACA JUGA:Blak-blakan M. Fadli: Semua Kisahnya di Dunia Balap Bermula dari Motor Ini )
Sesaat setelah menang melintasi garis finis, Fadli melaju lambat dan melakukan selebrasi di sisi trek yang dekat dengan tribun penonton.
Fadli menyapa para keluarga, teman, dan tetangga-tetangganya yang memang datang langsung untuk memberi dukungan.
Saat melakukan selebrasi, seorang pembalap menabrak kaki kiri Fadli dari belakang.
Fadli dan motornya-pun langsung terlempar, terkapar di aspal.
Kecelakaan tersebut membuatnya harus menepi dari aktivitas balap selama berbulan-bulan.
(BACA JUGA:Blak-blakan Herutama Trikoranto: Pengembangan Baterai, Cara Pertamina Menghadapi Era Kendaraan Listrik)
Operasi demi operasi di jalaninya untuk sembuh.
Sayangnya, kaki Fadli memang harus diamputasi.
"Di rekonstruksi lagi lah, tulang-tulang udah nyambung, tapi syarafnya yang tidak bisa," ungkap Fadli saat ditemui langsung GridOto.com di Hotel Alana, Solo, Jumat (10/8/2018).
Fadli tidak bisa diam saja, harus ambil tindakan.
"Kaki saya tidak bisa gerak, percuma malah jadi beban, saya tidak bisa aktif nih, saya memberanikan diri mempelajari yang namanya amputasi, saya harus ambil keputusan itu," tambah Fadli.
(BACA JUGA:Blak-blakan Wibowo Santoso : Pionir memanfaatkan Teknologi Informasi ))
Fadli tidak mau sama sekali hanya berdiam diri dan menyerah.
Dengan satu kaki Fadli mencoba bangkit, bahkan yang mengejutkan Fadli mau balapan lagi.
"Saya sudah mau balapan lagi, saya punya motor Honda CBR sudah saya modifikasi giginya di kanan, bahkan saya sudah bikin laptime yang bagus," kata Fadli.
Sayangnya, kondisi fisik Fadli turun drastis sejak menepi cedera.
"Balapan kan biasanya sekitar 16 lap, baru 5 lap saya sudah capek," lanjutnya.
Fadli mencoba mengembalikan fisiknya dengan latihan sepeda, agar bisa balapan dengan baik lagi.
Namun di tengah-tengah perjalannya latihan sepeda untuk bisa balapan lagi, Fadli malah mendapat kesempatan jadi atlet sepeda.
Di sepeda inilah, karir Fadli semakin bersinar.
Tidak di tingkat Asia saja, malah sampai tingkat dunia.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR