GridOto.com - Marc Marquez mengakui dirinya mengganti strategi untuk MotoGP Austria 2018 kemarin.
Pembalap Repsol Honda ini melihat musuhnya, duo Ducati, sebelum memutuskan untuk mengubah permainan.
Marc Marquez melihat bahwa Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso tidak ngotot di awal balapan.
Dilansir GridOto.com dari Tuttomotoriweb.com, hal ini membuat Marquez mencoba peluang lain: memacu motor lebih kencang.
(BAC AJUGA: Bos Yamaha Komentari Hasil Balap dua Pembalapnya di MotoGP Austria)
"Menurut pendapatku, dia (Jorge Lorenzo) tak ingin menyerang di awal karena aku melihatnya melaju pelan saat mengejarku," ujar Marc Marquez.
Marc Marquez setengah menebak bahwa Ducati berusaha menghemat bahan bakar.
"Hal ini membuatku berganti strategi dan mendorong untuk menarik," kata Marquez.
Marc Marquez mencoba membuat jarak di awal hingga pertengahan balapan karena dia menyadari kondisinya.
(BACA JUGA: Lin Jarvis Ikut Tanggapi Permintaan Maaf Yamaha di MotoGP Austria)
"Aku takut dengan ban hard yang kupakai bisa rugi di akhir," terang Marc Marquez.
Oleh sebab itu, dirinya mencoba membuat jarak dan berharap Ducati kesulitan mengejarnya di akhir.
Di sisi lain, Jorge Lorenzo ternyata mampu menunjukkan ban soft yang dipakainya dan dihematnya bisa berguna di pertarungan final.
Tapi, Marc Marquez juga sebenarnya tak menyangka dia akan mendapat perlawanan sengit dari Jorge Lorenzo.
(BACA JUGA: Andrea Dovizioso Ungkap Tak Mampu Salip Jorge Lorenzo Jadi Sebab Habisnya Ban)
"Sejujurnya, kupikir Andrea Dovizioso yang akan menjadi lawan utamaku," ungkap Marquez.
Tapi Jorge Lorenzo justru yang berhasil mengagetkannya, terutama saat berhasil menyalipnya dari luar di last lap.
Menurut Marc Marquez, Jorge Lorenzo bisa mencoba di penultimate curve (tikungan 8) karena tikungan itu disebut Marquez: 'menanjak seperti truk'.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
KOMENTAR