GridOto.com - Marc Marquez menjadi pemimpin klasemen sementara MotoGP 2018 dan dianggap sebagai pembalap terkuat.
Tapi di dalam pikiran sang baby alien masih ada yang mengganjal, terutama soal rivalnya.
Honda memang kuat, namun tidak ada motor yang sempurna, dan Marc Marquez menyadari hal ini.
Dalam tes MotoGP di Sirkuit Brno, Ceko, Marc Marquez juga meminta pada timnya untuk bisa mengungguli Ducati.
(BACA JUGA: Jorge Lorenzo Akan Ikuti Jejak Andrea Dovizioso di MotoGP Austria)
"Aku meminta insinyur Honda tenaga lebih dan lebih," ungkap Marc Marquez seperti dikutip GridOto.com dari GPone.com.
"Karena Ducati masih bisa membuat perbedaan di aspek ini," tambahnya.
Hal ini juga sangat terlihat di MotoGP Ceko, Ducati selalu bisa membuat jarak ketika berada di trek lurus.
Hal ini membawa kekhawatiran bagi sang juara dunia bertahan, selain itu, kekuatan Yamaha juga menjadi pertimbangan Marc Marquez.
(BACA JUGA: Sempat Mengelak, Pembalap Ini Mengaku Salah di Kecelakaan Lap Pertama MotoGP Ceko)
"Kami juga harus mengerti kenapa Yamaha dan Ducati lebih kompetitif dengan ban soft," kata Marc Marquez.
Marc mengatakan Honda masih berjuang di daya tahan ban, dan ini membuat pabrikan Jepang yang dibelanya tak cocok dengan ban soft.
Bahkan Marc Marquez menyebut musuh Honda saat ini adalah penggunaan ban berlebihan.
"Kami harus mengecek apakah ini pengaruh trim ataukah frame," ujar pembalap Repsol Honda ini.
(BACA JUGA: Marc Marquez Pakai Motor Hitam Misterius pada Tes MotoGP di Ceko, Prototipe 2019?)
Karena itu Marc Marquez semakin waspada mendekati MotoGP Austria.
Trek Red Bull Ring di Austria adalah trek Ducati dan berarti persaingan akan seketat Ceko.
"Tapi semua tergantung pada ban, kami mencoba mengerti perilaku ban ini," tegas Marquez.
Marc Marquez mengatakan Honda juga sudah bekerja keras mengenai ban agar lebih kompetitif.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | gpone.com |
KOMENTAR