GridOto.com – Sistem rem ABS (Anti-lock Breaking System) adalah salah satu piranti keselamatan tambahan yang diberikan oleh pabrikan motor.
Karena terbilang baru untuk motor di Indonesia, masih banyak pemotor yang belum mengenal karakter motor dengan sistem rem ABS.
Bagi pengendara yang belum terbiasa dengan motor ber-ABS, apakah perlu pembiasaan ulang ketika menggunakan motor dengan sistem rem tersebut?
“Sebetulnya pengendara hanya perlu mengetahui karakternya saja. Biar tidak perlu khawatir ketika melakukan pengereman,” jawab Bernard Simanjuntak, dari Chassis System Control Division, PT Robert Bosch Indonesia (3/8).
(BACA JUGA: Resmi Dijual, Apa Perbedaan New KTM RC 200 dengan Versi Lama?)
Motor dengan sistem rem ABS sendiri memiliki karakter yang berbeda, terutama ketika melakukan pengereman secara mendadak.
“Dengan adanya ABS, rasanya seperti tersendat-sendat saat motor direm. Berbeda dengan motor tanpa ABS yang terasa lebih pakem,” tambahnya ketika ditemui GridOto.com di pameran GIIAS 2018.
Yup, saat menggunakan sistem ABS, tuas rem bisa terasa melawan ketika melakukan proses pengereman.
Efek rem ABS tersebut disebabkan oleh proses pengurangan, penahanan, dan tekanan minyak rem yang berlangsung cepat.
(BACA JUGA: Telat Ganti Minyak Rem Bisa Bikin Rusak Komponen Lain?)
Hal itu merupakan indikasi bahwa sistem ABS bekerja untuk mencegah motor tergelincir atau terjungkal saat melakukan pengereman.
Prosesnya sendiri diatur oleh modul ABS setelah sensor mendeteksi ada roda yang ingin terkunci.
Saat sensor mendeteksi, tekanan minyak ke piston kaliper rem akan dihentikan agar roda tidak mengunci, makanya ada perasaan tuas rem melawan.
Sekarang sudah paham ya mengapa motor dengan sistem ABS terasa sedikit berbeda ketika tuas rem ditekan dengan maksimal.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR