Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP

Sistem Anti-Jerk di MotoGP, Peranti Pencegah Jatuh Ketika Tancap Gas di Tikungan

Radityo Kuswihatmo - Senin, 30 Juli 2018 | 16:19 WIB
Anti-jerk berpengaruh besar pada kerja ban belakang motor MotoGP
BoxRepsol.com
Anti-jerk berpengaruh besar pada kerja ban belakang motor MotoGP

GridOto.com - Bukan rahasia lagi jika motor di MotoGP adalah motor prototipe yang mengusung teknologi paling mutakhir.

Banyak teknologi yang belum ada di motor jalanan yang sudah diterapkan di motor MotoGP.

Hal ini tentunya untuk meningkatkan performa pembalap sehingga mendongkrak nilai kompetitif dari pembalap dan pabrikannya.

Tak hanya itu, beberapa teknologi juga digunakan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

(BACA JUGA: Marc Marquez Buka Diri Rahasia Kebugaran Fisiknya Selama Balap MotoGP)

Misalnya saja teknologi agar pembalap bisa berbelok dengan maksimal dan mengurangi risiko jatuh di tikungan.

Teknologi itu dikenal dengan anti-jerk, atau jika dibahasakan menjadi anti-hentakan.

Lalu bagaimana teknologi ini bisa membatu pembalap tidak terjatuh saat berakselerasi di tikungan?

Jawabannya adalah karena anti-jerk berhubungan erat dengan kontrol torsi pada motor MotoGP.

(BACA JUGA: Marc Marquez Bilang Valentino Rossi Paling Berbahaya di MotoGP 2018)

Dilansir GridOto.com dari Boxrepsol.com, ketika pembalap MotoGP memasuki tikungan, mereka harus melepas seluruh gas atau throttle.

Dengan 0% akselerasi itu, ketika pembalap hendak melakukan akselerasi lagi akan ada satu masalah yang ditimbulkan.

Masalah ini adalah sprockets atau gir rantai perlu diaktifkan kembali untuk mendorong motor maju setelah sesaat tidak mendapatkan tenaga dari mesin.

Sedangkan rantai dan sistem transmisi tidak sepenuhnya kaku, melainkan sedikit fleksibel.

(BACA JUGA: Begini Tanggapan Lucy Wiryono Soal Ban 'Ghoib' di Balapan MotoGP)

Hal ini menimbulkan hentakan ketika torsi besar dari motor MotoGP dikeluarkan sesaat.

Tak menjadi masalah besar ketika ini dilakukan dalam kondisi tegak lurus, tapi jika pembalap dalam kondisi miring di tikungan, itu cerita lain.

Hentakan atau jerk ini bisa menimbulkan ban belakang selip atau bahkan membuat pembalap jatuh ketika dalam kondisi sangat miring atau posisi yang sedikit tricky.

Nah, untuk menghindari hal ini, anti-jerk system digunakan, caranya dengan memperhalus hentakan yang terjadi sebisa mungkin.

(BACA JUGA: Gila! Segini Jumlah Ban yang Dibawa Michelin di Setiap Seri MotoGP)

Mapping anti-jerk cukup sederhana dan biasanya tidak bekerja lebih dari 50 milidetik.

Saat pembalap memulai akselerasi, sensor yang terkait dengan sistem ini melihat tiga hal.

Yakni, seberapa banyak gas yang digunakan pembalap, kecepatan dari putaran ban belakang, dan juga performa mesin.

Jika mendadak terdeteksi lonjakan yang mungkin menimbulkan hentakan, sistem otomatis menyesuaikan torsi hingga tingkat tertentu, bahkan terkadang hingga 100%.

(BACA JUGA: Hampir Ludes, Ini Daftar Tiket MotoGP Malaysia yang Masih Tersedia)

Anti-jerk ini juga terhubung ke Electonic Control Unit (ECU) untuk bisa berjalan.

Dilansir GridOto.com dari Motorsportmagazine.com, Magneti Marelli pernah merilis data dari salah satu pembalap mengenai fungsi anti-jerk ini.

Data dari Magneti Marelli mengenai pengaruh anti-jerk di motor MotoGP
Motorsportmagazine.com
Data dari Magneti Marelli mengenai pengaruh anti-jerk di motor MotoGP

Di gambar yang dirilis Magneti Marelli di atas terlihat ada tiga sektor, 1, 2, dan 3.

Di sektor 1, terdapat persentase gas yang dikeluarkan pembalap (garis putih paling atas), dan dibandingkan dengan garis bintik-bintik kuning yang merupakan gas 0.

(BACA JUGA: Valentino Rossi Beberkan Perbedaan MotoGP Jaman Old dan Zaman Now)

Di sektor 2, garis putih adalah RPM dan garis hijau adalah kecepatan putaran ban belakang.

Terlihat dari garis RPM, ketika pembalap membuka gas, RPM langsung naik diikuti oleh putaran ban belakang, namun ada grafis yang sedikit menurun.

Di sektor 3 menjelaskan penurunan tersebut, bagian dengan warna putih menjelaskan torsi yang diminta oleh pembalap berdasarkan bukaan gas.

Lalu garis merah adalah torsi yang diberikan mesin, jika diperhatikan ada sedikit penurunan mendadak di garis merah tersebut.

(BACA JUGA: Keuntungan Michelin Jadi Pemasok Ban Tunggal MotoGP)

Garis terakhir menjelaskan segalanya, itu adalah garis reduksi torsi yang dihasilkan oleh sitem anti-jerk.

Jika dipresentasikan dalam hikungan detik, reduksi torsi itu hanya terjadi sepersekian detik, kurang dari 0,5 detik.

Pengurangan torsi secara intensif secara mendadak itu terjadi dengan memperlambat pengapian bukannya menutup gas.

Di situasi ini, anti-jerk bisa memotong torsi hingga 100%.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Ban Mobil Bocor Samping Sudah Enggak Bisa Ditambal, Ini Alasannya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa