GridOto.com - Mobil Eropa selama ini dikenal punya citra mewah dengan harga jual yang relatif lebih mahal dari mobil Jepang.
Meski kualitasnya oke, banyak yang mengeluhkan bahwa harga mobil Eropa akan anjlok jika ingin dijual kembali.
Terkait hal tersebut, BMW selaku salah satu brand Eropa di Indonesia memberi tanggapan.
"Kalau bicara soal mobil bekas, sebetulnya untuk mobil di atas Rp 500 juta secara umum (bukan hanya mobil Eropa), masih punya kemungkinan untuk turun lebih dari 20-30 persen pertahunnya," ujar Bayu Riyanto, Vice President of Sales BMW Indonesia di Thamrin beberapa waktu lalu.
(BACA JUGA: Dimas Ekky Makin Ganas di Race 2 FIM CEV Repsol Aragon!)
Menurut Bayu, hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah faktor biaya servis yang lebih mahal ketimbang mobil baru.
"Penyebabnya menurut saya macam-macam, tapi kalau identifikasi dari BMW, pembeli kedua akan berfikir mereka akan mengeluarkan biaya perawatan yang lebih mahal dari pembeli pertama, untuk itu kita beri tambahan itu."
Untuk meminimalisir hal tersebut, BMW memberikan layanan garansi dan servis ekslusif yang panjang bagi konsumennya.
"Apa yang kami bisa sajikan adalah kami memberi garansi dan servis yang sangat panjang, jadi ketika customer mau menjual kembali, paling tidak mereka masih menggunakan servis eksklusif selama lima tahun atau garansi selama tiga tahun," lanjutnya.
(BACA JUGA: Mesin Evolution VIII DIcangkok dan Diubah Posisinya Untuk Drifting)
Menurut Bayu, layanan tersebut bisa diperpanjang, sehingga konsumen tangan kedua tidak perlu khawatir dengan biaya servis mobil tersebut.
"Sebetulnya masih banyak orang yang ingin mengupgrade mobilnya ke mobil premium, yang mereka takutkan adalah biaya perawatan, suku cadang dan lainnya.
"Dengan program itu makanya kita menjawab kekhawatiran mereka," tutup Bayu.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR