GridOto.com - Pembalap Tech3, Johann Zarco, jadi rookie fenomenal di MotoGP musim 2017 lalu.
Di MotoGP musim 2018 ini, namanya sudah mulai diperhitungkan sebagai salah satu pembalap papan atas.
Musim ini, Zarco memulai musim dengan cukup bagus.
Sayangnya, performanya perlahan menurun sampai pertengahan musim ini.
Ada satu fakta yang diungkap oleh bos Tech3, Herve Poncharal.
(BACA JUGA:Bukannya Marc Marquez, Andrea Dovizioso Malah Khawatir dengan Yamaha)
Herve Poncharal menilai sikap Johann Zarco berubah jika dibandingkan dengan musim lalu saat debut di MotoGP.
Perubahan itu bukan hal baik, sikap Zarco menjadi buruk.
"Sekarang, dia orang yang berbeda, lebih sulit diatur," ungkap Herve Poncharal, dikutip GridOto.com dari Paddock-GP.
Poncharal kasih penjelasannya.
"Musim lalu, dia tidak pernah mengeluhkan motor meski kami tidak punya komponen yang dimiliki tim pabrikan," tegas Poncharal.
(BACA JUGA:Ini Alasan Lambatnya Respon Yamaha Terhadap Keluhan Motor Valentino Rossi)
"Namun sekarang, dia mulai mengeluh dan ini jadi kelemahannya," sambung sang bos.
Bahkan, pembalap bernomor 5 ini sering menyalahkan orang lain.
"Seseorang mengatakan Zarco menuduh teknisinya, tapi teknisi ini juga yang membantunya merebut pole position dan podium, jadi ini omong kosong," tambahnya.
Menurut Poncharal, perubahan ini karena ambisi tinggi Zarco yang ingin menang di kampung halamannya, MotoGP Prancis, beberapa waktu lalu.
Sejak itu, semua berubah.
(BACA JUGA:Kontroversi Kelam F1 Hongaria 2007, Fernando Alonso Halangi Pitstop Sang Rekan Lewis Hamilton)
"Zarco selalu maksimal, tapi di Le Mans kemarin dia sangat ingin menang sampai itu jadi misi sucinya, dan itu bikin dia kehilangan kontrol strateginya," kata Poncharal.
Dan ambisi berlebihan itulah yang bikin Zarco malah crash di kampung halamannya sendiri.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR