GridOto.com - Ban jenis tubeless kerap kali diasumsikan minim perawatan dan enggak mudah bocor kalau kena benda tajam.
Tapi ternyata anggapan tersebut tidak selalu benar lho.
Seperti dijelaskan Jimmy Handoyo, selaku Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries, ada 3 cara dalam merawat atau memperlakukan ban tubeless.
Apa saja?
“Pertama, pakai sesuai peruntukkannya dengan mengacu pada load index dan speed symbol,” terang Jimmy, dihubungi GridOto.com belum lama ini.
Bagi yang belum tahu, load index dan speed symbol adalah panduan yang memberi informasi bagaimana sebuah ban bisa menahan beban dan batas kecepatan maksimum yang aman.
Misal jika pada dinding ban tertulis kode 90/80-17 M/C 46S, berarti load index-nya adalah 46.
Artinya ban bisa menahan beban hingga 170 kg.
(BACA JUGA: Begini Cara Pahami Jika Kamu Ditilang Polisi Asli dan Gadungan)
Sedangkan speed symbol ban tersebut kodenya adalah S, yang artinya ban bisa digeber sampai batas kecepatan maksimum 180 km.
Lewat batas kecepatan itu, ban bisa pecah bro.
“Tips kedua, gunakan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan motor,” kata Jimmy menambahkan.
Biasanya pabrikan sudah menetapkan standar kebutuhan tekanan angin untuk ban depan dan belakang.
Untuk motor bebek dan skutik, tekanan ban yang ideal biasanya 28-30 psi di depan dan 33 sampai 34 psi untuk ban belakang.
Sementara untuk motor sport, tekanan angin yang dianjurkan adalah 30 psi untuk ban depan dan 34 psi untuk ban belakang.
(BACA JUGA: Jangan Panik, Bus TransJakarta Manjakan Pengunjung OTOBURSA Tumplek Blek 2018)
“Ketiga, apabila bocor, lebih baik tambal pada bagian dalam bannya sehingga tidak merusak ban,” pungkas Jimmy.
Tuh, ban tubeless motor kamu di rumah juga harus dirawat ya biar bisa tahan lama.
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR