GridOto.com - Keinginan Valentino Rossi kepada Yamaha di Jepang supaya bisa mengimbangi Honda di MotoGP butuh tambahan dana.
Valentino Rossi minta banget supaya Yamaha serius menangani masalah kelistrikan di MotoGP.
"Honda dan Ducati mengeluarkan dana besar untuk pengembangan elektronik tahun ini," beber Valentino Rossi di seri awal MotoGP tahun ini yang dikutip dari Crash.net.
Masalah elektronik di MotoGP tahun ini menyangkut berlakunya aturan ECU harus sama dari Magneti Marelli sejak 20016.
(BACA JUGA: Jorge Lorenzo Curiga dengan Marc Marquez yang Memakai Ban Belakang Soft di MotoGP Jerman)
ECU yang sama diserahkan ke semua tim MotoGP seperti memberikan kertas formulir yang sama.
Kertas formulir dengan kolom yang sama harus diisi oleh teknisi elektronik tim MotoGP.
Silakan dikembangkan kolom-kolom di kertas formulir asal masih menggunakan ECU dan software dari Magneti Marelli.
"Masalahnya Honda dan Ducati sudah tahu bagaimana mengembangkan menu-menu dari ECU," kata Rossi.
Salah satu kuncinya menurut Rossi, Yamaha butuh orang yang sangat ahli untuk mengembangkan data dari ECU.
Crash.net pernah sedikit mengungkapkan kalau gaji pertahun untuk teknisi kelistrikan spesialis ECU di MotoGP 1,2 juta US Dollar.
Artinya teknisi kelistrikan spesialis ECU setara dengan Rp 16,8 miliar setahun.
Gaji itu waktu belum ada penyeragaman aturan ECU.
Itu baru gaji teknisi kelistrikan spesialis ECU ya, belum termasuk penambahan komponen sensor untuk mendapatkan data lebih akurat di motor Valentino Rossi.
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR