Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Soal Mobil Listrik di Indonesia, Begini Kata Pengamat Kebijakan Publik

Rizky Septian - Kamis, 19 Juli 2018 | 09:17 WIB
Salah satu SPLU yang sudah terpasang di lingkungan Kampus IPB
Dio / GridOto
Salah satu SPLU yang sudah terpasang di lingkungan Kampus IPB

GridOto.com - Indonesia tengah menyongsong tren kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik (Elictrified Vehicle) yang tengah menggema di dunia.

Pasalnya, seperti yang disampaikan Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, bahwa dalam 12 tahun energi fosil di Indonesia akan habis.

Pemerintah pun telah menargetkan pada tahun 2025 nanti, 20 persen produksi mobil sudah harus memperoleh elektrifikasi.

Target tersebut, kata Putu, akan dilakukan bertahap, dimulai dari mengadopsi teknologi hybrid dan plug-in hybrid, hingga finalnya adalah kendaraan berbahan bakar fuel cell atau karbon.

(BACA JUGA: Jonas Folger Balik ke MotoGP, Tetapi Kok Bukan Sebagai Pembalap?)

“Banyak hal sudah dipertimbangkan dalam road map industri otomotif di Indonesia. Dan, yang menjadi concern adalah penghematan energi fosil,” buka Putu dalam Focus Group Discussion bertajuk ‘Senjakala Industri Komponen Otomotif dalam Menghadapi Era Mobil Listrik di Indonesia" di Jakarta (18/7/2018).

“Indonesia memiliki sumber daya karbon yang berlimpah. Bahkan, sampai kiamat pun tidak akan habis,” tegas Putu.

Berdasarkan hal itu, Putu yakin bahwasanya Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pengekspor bio fuel dunia, apabila mampu mengolahnya dengan tepat.

 

Agus Pambagyo (kedua dari kiri), Pengamat Kebijakan Publik
Rizky
Agus Pambagyo (kedua dari kiri), Pengamat Kebijakan Publik

Menaggapi hal tersebut, Agus Pambagyo, Pengamat Kebijakan Publik, memberikan opini senada.

(BACA JUGA: Enggak Nyangka, Chooper Jangkung Ini Bermesin Honda Tiger Bro!)

Menurut Agus, pengembangan mobil listrik di Indonesia adalah baik, selama Indonesia tidak hanya menjadi pasar karena mengimpor berbagai komponen pendukungnya.

“Sudah 50 tahun ini, kita hanya sebagai perakit di dunia industri otomotif. Hanya perakit, bukan sebagai industri itu sendiri,” ujar Agus Pambagyo.

“Silakan jika ingin mengembangkan teknologi hybrid, tapi kita jangan lagi hanya sebagai konsumen,” tegasnya

Oleh sebab itu, lanjut Agus, hal yang kini mendesak ialah cepat dirampungkannya Peraturan Presiden mengenai mobil listrik.

(BACA JUGA: Ferrari Terbanyak Menang F1 Jerman, Salah Satunya Diraih Petinggi Mercedes)

“Hal yang urgent sekarang ialah terbitnya Perpres. Harus segera rampung, agar ada regulasi yang jelas mengenai pengembangan mobil listrik ini,” pungkasnya.

Editor : Fendi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Bisa Datang Tiba-tiba, Begini Cara Mengatasi Microsleep Ketika Mengemudi

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa