GridOto.com - Lap pertama MotoGP Jerman 2018 menjadi bencana bagi beberapa pembalap setelah terjadi kecelakaan antara KTM dan Suzuki.
Pol Espargaro terjatuh bersama Alex Rins dalam kejadian tersebut.
Setelah balapan berlangsung, Jack Miller yang terkena dampak dari kejadian itu bahkan tak tanggung-tanggung menyebut Pol Espargaro dengan sebutan 'idiot'.
Dilansir GridOto.com dari Speedweek.com, setelahnya, Pol Espargaro menjelaskan dari sudut pandangnya apa yang terjadi di insiden tersebut.
(BACA JUGA: Unik! Kemenangan Marquez di MotoGP Jerman Ternyata Dipenuhi Angka Sembilan)
"Di tikungan 2, aku membalap ke luar jalur karena aku terdorong oleh pembalap lain, hal ini normal terjadi di lap pertama," ujar Pol Espargaro.
"Saat aku memasuki tikungan 3, aku telat menyadari bahwa aku terlalu jauh di bagian dalam trek," tambahnya.
Pol Espargaro mengatakan secara mendadak Andrea Iannone berada di depannya.
Dari sudut pandang Pol Espargaro, Andrea Iannone melakukan manuver untuk menutup jalur agar tidak bisa disalip.
(BACA JUGA: Gahar! Ini 4 Motor yang Asli Punya DNA MotoGP dan Dijual Bebas)
"Tapi dia sedikit lambat dibanding seharusnya, jadi aku mengerem lebih keras sebisa mungkin dan terjatuh," ungkap Pol Espargaro.
"Motorku, mungin aku juga, menyentuh Alex dan dia terjatuh juga, aku menyesal untuknya," tambahnya.
Dalam kejadian itu, Jack Miller yang berada di belakang mereka juga terkena dampaknya.
Miller terpaksa banting setir ke gravel untuk menghindari menabrak mereka berdua.
(BACA JUGA: MotoGP Jerman 2018 Bisa Punya Empat Nama)
Bahkan Jack Miller hampir melaju ke pembatas sirkuit, namun berhasil kembali ke trek meski kehilangan banyak waktu.
Pol Espargaro sangat menyayangkan hal ini terjadi di lap pertama, padahal dia memiliki sesuatu untuk ditunjukkan.
Pembalap KTM ini mengatakan pabrikannya memiliki beberapa bagian baru dan bisa melaju lebih cepat.
Karena itu juga, di FP4 MotoGP Jerman, Pol Espargaro menjadi yang tercepat di bandingkan pembalap lain.
| Editor | : | Niko Fiandri |
| Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR