GridOto.com- Hotman Paris salah satu pengacara kondang Indonesia yang terkenal kekayaannya.
Aset yang ia miliki, selalu menjadi pembahasan di banyak acara televisi.
Entah berlian, rumah, villa, mobil, bahkan hingga sepatu sekalipun, banyak orang yang penasaran dengan harga barang-barang yang dimiliki Hotma Paris.
Tak heran, banyak yang menanyakan kiat sukses ala pria berdarah Batak itu.
(BACA JUGA: Pertamina Kecewa, Bahan Bakar Balap Beroktan 86 Disebut Pertamax Turbo )
Namun untuk menuju kesuksesaanya tentu ada orang dibalik itu semua, salah satunya adalah sopir pribadi yang selalu setia menemani.
Dia adalah Sunarto, mulai tahun 1998 hingga sekarang, Sunarto, menjadi sopir pribadi pengacara kondang tersebut.
Setiap harinya, Sunarto hampir tak punya batas waktu dalam pekerjaan.
Artinya, dalam rangka tugas, dia bisa dipanggil sembarang waktu. Bisa juga tengah malam atau dini hari.
(BACA JUGA: Di MotoGP Jerman, Valentino Rossi Cemburu Kepada Pembalap Tuan Rumah)
Walau menahan kantuk, Sunarto menerima secara profesional.
"Biasanya kalau nunggu bos Hotman itu meeting atau saat sidang bisa dari pagi sampai malam, tergantung kalau lagi sibuk ya memang sibuk, tapikan yang jelas pasti selalu sibuk," kata Sunarto kepada GridOto.com di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Bagi Sunarto, menjadi sopir Hotman itu enak.
Ia berilustrasi jika bos makan enak, dia juga makan enak.
Ia mengatakan jika bos makan di rumah makan besar, dia juga kerap makan di situ.
"Ya dia si sering sertakan "ayo ikut makan" kadang dikasih mentahnya aja," imbuhnya.
Walau begitu, tanggungjawabnya sangat berat kepada Hotman. Mobil harus dalam keadaan bersih terus.
Bahkan mobil harus dicuci hingga kinclong jika ada acara. Mobil tak boleh kotor karena citra konglomerat.
"Iya tentu, pastinya bos itu mobilnya harus selalu mau bersih dan harus mendapat tempat parkir khusus paling depan," paparnya.
"Kalau soal tanggung jawab saya paling berat, saya harus mengurus semua mobil mewahnya, untuk itu saya harus tetap menikmati dan menjaga kepercayaan dari bos Hotman," ucapnya.
"Handphone gak boleh mati. Kalau sampai gak bisa dihubungin bisa marah bos. Intinya saya harus selalu standby terus pada handphone," tambahnya.
Dari menjadi sopir, Sunarto mengaku bisa mendapatkan bonus sebesar Rp 15 juta setiap 10 tahun dan belum termasuk gaji pokok-nya setiap bulan.
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR