GridOto.com - Performa pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco, merosot dalam empat seri terakhir dari total delapan seri yang sudah berjalan di MotoGP 2018.
Terakhir kali, Johann Zarco meraih podium di seri ke-4, MotoGP Spanyol, sirkuit Jerez, 6 Mei 2018.
Tiga hari sebelum raihan podium terakhirnya, tepatnya 3 Mei 2018, Johann Zarco resmi diumumkan jadi pembalap tim KTM 2019.
Setelah itu, Zarco sangat terlihat kesulitan mengimbangi beberapa pembalap top yang bertarung di depan.
(BACA JUGA: Honda dan Repsol Perpanjang Kontrak di MotoGP, Kontrak Terpanjang di Era MotoGP)
Bahkan di seri ke-5 di kampung halamannya Prancis, Zarco malah crash.
Performa merosot Zarco yang disebut agak aneh ini juga dibarengi dengan performa menanjak dari Valentino Rossi, lalu Maverick Vinales di balapan terakhir di Assen.
Merosotnya Johann Zarco di empat seri terakhir memunculkan isu bahwa Yamaha sengaja menurunkan performa motor YZR-M1 yang dipakainya.
Yamaha disebut tidak suka dengan keputusan Zarco jadi pembalap KTM, makanya setelah pengumuman itu disabotase, begitulah isu yang sempat beredar.
(BACA JUGA: Sulit Mana Naik Motor 2-Tak dan 4-Tak di MotoGP? Ini Jawabannya)
Benarkah hal itu? Johann Zarco menyangkal hal itu.
Pembalap bernomor 5 ini sangat percaya ke Yamaha.
"Aku tidak mikir begitu, jika kau khawatir seperti itu, kau salah besar," tegas Zarco, dikutip GridOto.com dari Speedweek.
"Aku tak mikir mereka ingin mendiskriminasikanku," tambah Zarco.
(BACA JUGA: Johann Zarco Ungkap Momen Terbaik dan Terburuk dengan Valentino Rossi)
Zarco menyangkal Yamaha melakukan sabotase agar pembalap tim pabrikan Yamaha terlihat lebih cepat.
"Jika yang lainnya lebih cepat, itu karena mereka telah berkembang, tapi kamu punya motor 2017 dengan standar teknis seperti GP Valencia, kupikir kau bisa menang dengan motor itu juga," ungkapnya.
Saat ini Zarco bertengger di peringkat ke-4 klasemen dengan 81 poin.
Di depannya ada Marc Marquez dengan 140 poin, Valentino Rossi 99 poin, serta Maverick Vinales dengan 93 poin.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Speedweek |
KOMENTAR