GridOto.com - Berbagai produsen yang bergerak pada industri otomotif sedang mewaspadai dampak nilai tukar rupiah dan dolar.
Selain itu mereka juga sedang bersiap dengan dampak perang dagang Amerika Serikat.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, pada semester II-2018 pihaknya akan mencermati beberapa kondisi.
"Bila industri padat karya lain ada yang berhenti produksi, maka tentu akan berdampak ke sektor otomotif. Mengingat bila karyawan ada yang berhenti bekerja maka bisa berkurang daya belinya," kata Sigit.
(BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Melemah, Apakah Harga Mobil Jadi Naik?)
Selain itu, harga jual dan suku cadang bisa juga dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
"Bila kondisi nilai tukar melemah maka akan menggerus marjin. Maka industri mau tidak mau akan ada meningkatkan harga jual pada kuartal III-2018 ini," ujarnya.
Meski belum menghitung potensi harga jual tapi diyakini target penjualan tahun ini akan aman karena baiknya harga batubara.
"Pembangunan infrastruktur yang baik akan membawa dampak ekonomi yang baik," terangnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Tribun Jateng |
KOMENTAR