GridOto.com - Perang dagang yang terjadi di dunia akhir-akhir ini menyebabkan sejumlah industri was-was termasuk industri otomotif.
Hal ini bisa menimbulkan gejolak yang luar biasa pada industri otomotif.
Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memandang dampak nilai tukar rupiah dan Dolar Amerika Serikat bisa memicu kenaikan harga jual.
Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI menjelaskan semester II-2018 nanti pihaknya masih mencermati beberapa kondisi.
(BACA JUGA : Ini Wealthy Terbaru, Katanya Unik Dan Terjangkau Sob!)
Salah satu perhatiannya yakni dampak perang dagang.
Mengingat bila industri padat karya terkena dampak gagal ekspor maka akan ada pengaruh secara tidak langsung ke otomotif.
"Bila industri padat karya lain ada yang berhenti produksi maka tentu akan berdampak ke sektor otomotif. Mengingat bila karyawan ada yang berhenti bekerja maka bisa berkurang daya belinya." ujar Sigit dikutip dari kontan.co.id.
Melemahnya nilai tukar bakal memengaruhi harga jual dan suku cadang kendaraan.
(BACA JUGA : Ngeri, Honda Verza Terseret Hingga Terbakar Gara-gara Diserempet Bus)
Sayangnya peningkatan harganya belum bisa diprediksi.
Yang jelas, tahun ini AISI masih optimis penjualan nasional tahun ini dapat mencapai 5,9 juta sampai 6,1 juta unit.
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul Industri otomotif mewaspadai efek perang dagang
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | kontan.co.id |
KOMENTAR