GridOto.com - Pada beberapa moge (motor gede) yang punya tenaga besar, biasanya dilengkapi fitur Traction Control System (TCS).
Tujuannya untuk meningkatkan safety saat motor berakselarasi. Maklum saja, dengan muntahan power besar, moge gampang selip dan liar ketika melakukan akselerasi.
Maka itu Traction Control System, berfungsi menjaga rasio perputaran ban depan dan belakang terhadap traksi ke aspal.
Cara kerja TCS, memanfaatkan sensor speed yang biasanya ada di piringan cakram.
Data ini kemudian dikirim ke sistem Electronic Control Unit (ECU) untuk dikoreksi.
(BACA JUGA: Daftar Harga Komponen Fast Moving dan Slow Moving Yamaha Aerox 155)
Mekanismenya, saat berakselarasi, engine akan menyalurkan torsi ke roda belakang.
Bila torsi berlebih dan mengakibatkan hilangnya gesekan dengan aspal (ban belakang berputar berlebihan), maka TCS akan segera mengirimkan data bahwa terjadi putaran berlebih ke ECU.
Selanjutnya, ECU akan memerintahkan sistem untuk melakukan pengereman, biasanya dibantu oleh teknologi Anti-lock Braking System (ABS).
TCS akan bekerja menyamakan kembali rasio perputaran antara roda belakang dengan roda depan, agar tak terjadi slip.
Lebih dari itu, TCS juga bisa mengurangi muntahan power, saat terjadi putaran berlebih di ban belakang, supaya motor enggak terpelanting.
Kerja TCS, bisa dipantau lewat kedipan indikator lamp yang terdapat di layar panel instrumen.
Di beberapa brand motor, cara kerja Traction Control System ini bisa dibikin on dan off.
Editor | : | Luthfi Anshori |
Sumber | : | Motorplus.gridoto.com |
KOMENTAR