GridOto.com-Headlamp atau lampu depan merupakan penerang utama pada malam hari.
Bila bohlamnya putus, Anda perlu menggantinya agar kinerja headlamp tetap optimal.
Di pasaran tersedia banyak pilihan bohlam headlamp dengan beragam warna dan besarnya daya listrik.
Agar tak salah pilih, sebaiknya Anda memerhatikan ke empat hal berikut ini.
(BACA JUGA: Bukan Asal Tempel, Begini Tips Pasang Kaca Film Di Mobil)
1. Sesuaikan daya listrik bohlam dengan komponen orisinal
Hal ini penting agar kondisi headlamp, terutama yang menggunakan material plastik tetap dalam kondisi baik.
Daya lampu lebih besar membuat suhu di dalam headlamp menjadi semakin panas.
Hal ini berpotensi merusak reflektor dan sisi dalam lensa headlamp.
Cirinya adalah warna yang mulai menguning.
Selain itu, daya besar juga menuntut kabel listrik menghantarkan arus yang lebih besar.
Bila kondisinya kurang baik, besar kemungkinan kabel akan mengalami panas berlebih sehingga rentan terhadap hubungan pendek.
(BACA JUGA: Gawat, Cover Mobil Bisa Bikin Rusak Cat!)
2. Pilih warna bohlam yang tepat
Pilihan warna bohlam aftermarket ada beragam, dan ini menentukan sinar yang dihasilkannya.
Ada bohlam berwarna kuning, putih, hingga putih kebiruan.
Biasanya hal ini ditandai oleh spesifikasi derajat Kelvin pada kemasannya.
Semakin tinggi angka ini, sinar yang dihasilkan semakin putih kebiruan.
Kelebihan sinar putih kebiruan ini adalah pancaran yang seolah lebih terang di malam hari.
Namun, ketika hujan, pancaran sinar ini lebih sulit menembusnya.
Sebaliknya, warna kekuningan lebih baik saat hujan atau berkabut.
Namun, dalam kondisi normal, terlihat kurang terang dan cenderung mengganggu pengendara lain.
Pilihlah angka di kisaran 4.000-5.000 derajat Kelvin untuk mendapatkan pancaran sinar optimal di berbagai kondisi, saat hujan, berkabut, atau dalam kondisi normal.
(BACA JUGA: Viral Pantat Mobilio Penyok, Begini Tanggapan PT Honda Prospect Motor)
3. Perhatikan grounding
Kadang pemilik mobil mengganti bohlam berdaya lebih besar untuk memperoleh pancaran lebih terang.
Padahal grounding atau suplai arus negatif ke bohlam juga menjadi penyebab menurunnya performa lampu.
Bila usia kabel telah lebih dari 5 tahun, tak ada salahnya Anda menggunakan kabel set aftermarket yang sudah dilengkapi relay.
Penggunaan kabel set ini membuat arus listrik menuju bohlam menjadi lebih optimal ketimbang mengganti lampu berdaya lebih besar yang berpotensi merusak reflektor dan mika lampu berbahan plastik.
(BACA JUGA: Busi Biasa Vs Iridium? Ini Perbedaannya)
4. Sil karet harus tertutup sempurna
Pastikan sil karet di headlamp terpasang sempurna agar debu dan air tak menerobos masuk.
Ciri-cirinya adalah headlamp berembun atau kotor.
Bila lama dibiarkan, di bagian dalam lampu bisa timbul jamur yang merusak.
Selain itu, lubang hawa juga menjadi bagian yang perlu diperhatikan posisinya.
Jangan sampai mengarah ke atas sehingga lampu mudah kemasukan air.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR