GridOto.com - Bahan bakar minyak (BBM) non subsidi secara nasional naik, Minggu (1/7/2018).
Kenaikannya pun bervariasi, sekitar Rp 600 hingga Rp 900.
Berlaku untuk BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex saja.
Nah, meskipun yang naik adalah BBM non subsidi, tapi juga berdampak loh.
(BACA JUGA:Cal Crutchlow Menyesal Menyalip Valentino Rossi di Lap Akhir)
Terutama bagi SPBU sendiri, karena antrian pada Pertamax lebih sepi daripada biasanya.
Lalu pada driver ojek online, mereka juga mengeluhkan kenaikan BBM non subsidi ini.
Salah satunya adalah Nur, seorang driver ojol yang mengaku kalau penghasilannya turun gara-gara kenaikan BBM.
Ia biasanya memakai Pertamax Turbo, biasanya mengeluarkan uang Rp 30 ribu, sekarang jadi Rp 35 ribu sekali isi.
"Sangat kerasa, apalagi secara penghasilan menurun drastis. Apalagi ditambah sama ongkos ojek online, khususnya Go-Jek, itu juga turun juga," ujar Nur dalam siaran KompasTV (2/7/2018).
"Kalau untuk bensin sih saya ikut aturan pemerintah, tapi semoga lah para pemimpin Go-Jek yang di atas, jangan terus menurun-nurunkan tarif," paparnya.
(BACA JUGA:Jangan Beli Moge Yamaha, Sebelum Cek Stok dan Harganya di Juli 2018)
Lain halnya dengan driver ojol yang bernama Hendra.
Ketimbang memaksakan membeli bahan bakar mahal, ia lebih memilih yang memiliki RON rendah, seperti Pertalite.
"Kalau kita sih milih pakai pertalite aja, gara-gara naik. Sebelumnya sih pakai pertamax terus" jelas Hendra.
Kenaikan bahan bakar non subsidi ini memang wajar.
Karena harga jualnya mengikuti acuan minyak mentah dunia.
Saat ini harga minyak dunia lebih dari 70 dollar AS per barel.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | kompas.tv |
KOMENTAR