GridOto.com - Selain kental dengan image roda tiganya, Bajaj, pernah jadi salah satu pabrikan yang motor roda dua cukup diminati masyarakat Indonesia.
Pertama kali hadir di tanah air tahun 2006, Bajaj menggebrak pasar Indonesia lewat Pulsar 180 UG III.
Datangnya Pulsar 180 UG III ini bisa dibilang lumayan mengejutkan.
Pasalnya Bajaj datang membawa desain dan fitur yang fresh.
(BACA JUGA: Mau Bikin Putaran Gas Honda Supra X125 FI Makin Enteng? Gampang! Simak Nih Caranya...)
Saat pabrikan Jepang masih mengandalkan desain yang masih setia dengan lampu bulat, Bajaj berani membawa desain headlamp yang lebih bervariasi yang sudah mengandalkan LED.
Selain itu Pulsar 180 UG III ini juga punya fitur yang bisa mematikan lampu sein secara otomatis saat setang motor lurus.
Jadi enggak bakal ada ceritanya lupa matiin lampu sein.
Kemudian panel indikatornya juga menggunakan teknologi digital.
Setahun kemudian tepatnya pada 2007, Bajaj kembali menambah variannya lewat Pulsar 200.
Pulsar 200 desainnya hampir mirip dengan Pulsar 180, bedanya versi 200 cc ini sudah oil cooled, dan swing arm-nya lebih lebar.
(BACA JUGA: Masih Ingat? Maverick Vinales Pernah Hampir Terlindas Andrea Dovizioso di MotoGP Belanda 2017)
Pada tahun ini pula Bajaj memasukan motor berkubikasi 135 cc, Pulsar 135.
Setahun kemudian, Pulsar 220F menyusul masuk ke Indonesia.
Pulsar 220 ini punya ciri khas dengan half fairingnya.
Selain itu setang juga menggunakan setang jepit.
Dengan kubikasinya, Bajaj 220F ini hadir untuk menantang Yamaha Scorpio yang punya kubikasi 15 cc lebih besar.
Meski begitu power yang bisa dihasilkan diklaim lebih besar yakni 21,04 dk.
Sedangkan Yamaha Scorpio powernya 17,9 dk
Tahun 2012 Bajaj kembali membuat kejutan.
Bajaj yang bekerja sama dengan Kawasaki meluncurkan Kawasaki Bajaj Pulsar 200 NS yang desainnya cukup sporty.
(BACA JUGA: Tampilannya Lawas, Ini Spesifikasi Kaki-Kaki Benelli Motobi 152 2018)
Beda dengan generasi pendahulunya, pada tipe ini Pulsar menggunakan mono sok.
Selain itu aura India yang identik dengan headlamp besar telah menguap pada generasi ini.
Sebaliknya, desain headlamp Pulsar 200 NS ini malah mengecil dan lancip sehingga terkesan galak.
Selain itu sasis juga sudah modern karena menggunakan jenis twin spar dan disematkan juga radiator.
Mesin menggunakan teknologi tiga busi yang diklaim membatnya lebih irit tapi bertenaga.
Mesin juga cukup beringas, karena ledakan tenaganya diklaim mencapai 23 dk.
Sayangnya, Bajaj terkesan kurang serius dalam 3S (Service, Sales, Sparepart) produknya.
Terbukti pada 2013 pabrikan India ini angkat kaki dari Indonesia.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR