GridOto.com-Salah satu faktor yang mendukung kenyamanan dan keselamatan saat mengemudikan mobil adalah cara memegang setir.
Berbagai macam orang memiliki kebiasaan memegang setir yang beragam juga.
Namun, tidak jarang pemilik mobil memegang setir yang sebenarnya salah, tapi sudah menjadi kebiasaan karena hanya mempertimbangkan rasa nyaman saat memegang setir.
"Hal yang paling dasar dalam memegang setir adalah posisikan jarak tangan dengan setir tidak terlalu jauh atau dekat agar pergerakan tangan pada setir tidak terbatas," jelas Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) saat dihubungi GridOto.com (28/6).
Jusri menambahkan, sudut tekuk siku tangan yang direkomendasikan sebagai ukuran jarak posisi duduk dengan setir adalah 20 sampai 35 derajat.
(BACA JUGA: Biar Mobil Kuat Dan Sehat Hadapi Kemacetan, Lakukan 5 Hal Ini)
Faktor ini sebagai pertimbangan untuk mendapatkan posisi duduk yang ergonomis dan pengemudi mudah untuk melakukan manuver.
Untuk cara memegang setir yang benar, hal utama yang perlu diperhatikan adalah bagian telapak tangan harus diposisikan pada bagian luar setir.
Posisi tangan memegang setir harus sejajar pada poros garis lurus.
Tangan kiri di sekitar posisi jarum jam angka sembilan dan tangan kanan di sekitar posisi jarum jam angka tiga, serta posisi jempol tangan diletakkan di batang lingkar setir.
"Jika lingkar setir berukuran 14 inci seperti mobil sedan, posisi tangan kiri berada di jarum jam angka sembilan sampai sepuluh serta tangan kanan pada posisi jarum jam angka dua sampai tiga," tambah Jusri.
(BACA JUGA: Komponen Mungil Ini Sering Diabaikan Saat Pasang Pelek Aftermarket)
Semakin besar lingkar setir, posisi tangan semakin ke area bawah lingkar setir, tapi tetap mempertahankan posisi poros lurus antara tangan kiri dan kanan.
Jusri mencontohkan, bila lingkar setir berukuran di atas 15 inci seperti mobil SUV atau bus dan truk, posisi tangan kiri berada di sekitar jarum jam angka delapan dan posisi tangan kanan berada di sekitar jarum jam angka empat.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR