GridOto.com - Buat warga Jakarta yang enggak mudik dan mau berwisata alam tapi enggak mau jauh-jauh sepertinya layak mengunjungi lokasi ini. Yaitu hutan pinus yang berada di Gunung Pancar, Sentul, Bogor.
Jarak dari Jakarta relatif tidak terlalu jauh, sekitar 50 kilometeran. Jalurnya pun mudah, dari Jakarta bisa lewat tol Jagorawi dan keluar di Sentul Selatan. Masuk ke dalam sejauh kurang lebih 5 km. Sebelum JungleLand belok kanan arah Gunung Pancar.
Performa Mitsubishi Delica melibas jalan tol termasuk mumpuni. Berkat pasokan bahan bakar Pertamax dari Pertamina, mesin 2.000 cc nya bisa bekerja maksimal menyalurkan tenaga ke roda.
Jalan masuknya memang agak kecil dan menanjak, agak rusak juga sih. Untungnya pakai Mitsubishi Delica, meski MPV tapi berasa SUV.
Melewati jalan rusak enggak perlu ragu, ban berukuran besar dan ground clearance tinggi layaknya SUV bikin yakin saat melaluinya.
Lantaran jalanan lancar, kurang dari 1 jam saya sudah tiba di hutan pinus Gunung Pancar. Masuk ke sini pengunjung diwajibkan membayar tiket masuk seharga Rp 7.500/orang. Untuk mobil kena biaya Rp 15.000/mobil.
Saat masuk langsung terlihat deretan pohon pinus menyambut. Tempatnya asyik banget buat foto-foto. Kalau kata anak muda zaman now ‘instagramable’.
Di beberapa titik disediakan tempat untuk menambah keren saat berfoto ria. Silahkan parkir dan menikmati indahnya hutan pinus.
Kalau lapar banyak warung-warung yang menjual makanan dan menyediakan tempat untuk istirahat.
Selain instagramable, di lokasi ini juga ada pemandian air panas. Lokasinya ada beberapa titik menyebar di sekitar hutan pinus. Ada yang satu kolam ramai-ramai ada juga yang terbatas. Harga tentu menyesuaiakan. mulai dari Rp 10 ribu hingga ratusan ribu Rupiah.
Karena saya niatnya cuma mau santai dan foto-foto makanya tidak terlalu saya perhatikan detailnya.
Enaknya sih kalo ke sini datangnya pagi, sebelum jam 8 sudah sampai. Karena pengunjung masih belum terlalu ramai dan udaranya masih sejuk.
Turun balik ke Jakarta juga enggak terlalu siang. Kalau sudah siang jalan masuknya ramai dan macet lantaran jalurnya sempit. Pas banget untuk dua mobil, jadi harus pelan-pelan kalau selisihan.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR