GridOto.com – Ban pecah saat melaju bisa dihindari dengan cara mengecek ban sesering mungkin.
Iman Santoso, Marketing & Product Development Director PT Goodyear Indonesia bilang, ban pada kendaraan punya empat fungsi utama.
Yaitu untuk menopang beban kendaraan, menyerap benturan, meneruskan traksi dan gaya pengereman, serta mengubah dan mengarahkan laju kendaraan.
(BACA JUGA: HFD 2018, Mengendarai Xpander Kini si Kecil Tak Kehausan Lagi)
“Sejumlah fungsi ini enggak akan bisa bekerja maksimal kalau ban kekurangan angin,” katanya kepada GridOto.com.
“Makanya pabrikan biasanya menganjurkan periksa tekanan angin paling enggak sebulan sekali, syukur-syukur setiap akan melakukan perjalanan,” lanjut Iman.
Pemeriksaan tekanan angin ini sebaiknya dilakukan saat ban terlihat kempis atau kelebihan angin.
“Untuk tekanan angin yang ideal, bisa melihat pada petunjuk di pintu atau pilar B atau di manapun,” ujarnya.
(BACA JUGA: KSP Imbau Pemudik Hindari Puncak Arus Balik)
Setelah mengecek angin, cek juga kembangannya karena ban yang sudah aus enggak akan bekerja maksimal sebab daya cengkeramnya menurun.
“Periksa kedalaman alur ban untuk mengetahui hal ini lewat Tread Wear Indicator (TWI) yang berada di antara kembangan ban, kalau TWI sudah terlihat artinya ban sudah mulai aus,” sebut Iman.
Kemudian dianjurkan juga untuk balancing dan spooring, getaran atau gangguan berlebih pada mobil bisa disebabkan karena ketidakseimbangan.
Selanjutnya lakukan rotasi ban secara berkala untuk mencegah ban aus secara enggak merata, misalnya tiap tiga bulan sekali atau tiap 1.000 Km.
Jangan lupa juga untuk selalu memasang pentil ban, cek kondisinya apakah masih bagus atau tidak.
Pentil ban berfungsi untuk mencegah angin keluar, dengan begitu tekanan angin ban bisa stabil.
Terakhir hati-hati saat pilih jalan, jika lewat permukaan jalan kasar, maka bagian telapak ban lebih cepat terkikis.
“Sementara kalau lewat jalan berlubang akan merusak dinding ban, dan hal ini cenderung lebih cepat membuat ban rusak,” jelas Iman.
Editor | : | Iday |
KOMENTAR