GridOto.com - Dalam waktu dekat, Kementerian PUPR dan BPJT akan melakukan integrasi tarif di beberapa ruas jalan tol.
Salah satunya ruas tol lingkar luar (tol JORR).
Integrasi tarif tersebut memang akan memberatkan pengguna tol jarak pendek, khususnya kendaraan pribadi.
Dan akan menguntungkan untuk pengguna tol jarak jauh.
(BACA JUGA: Bendera Finish Cepat Berkibar di GP F1 Kanada, Pernah Terjadi di China)
Sebagai contoh, untuk jarak terpendek biasanya Rp 3.500 akan menjadi Rp 15.000.
Sedangkan untuk jarak terjauh, melewati tiga gate yang biasanya Rp 22.000 akan terpangkas menjadi Rp 15.000.
Diwakili oleh Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melalui siaran persnya (11/6/2018), ada beberapa poin tanggapan YLKI terhadap integrasi tarif tol JORR yang dimaksud, yaitu:
1. Integrasi tarif dari sisi pelayanan harus menjadi target untuk meningkatkan pelayanan.
(BACA JUGA: Penasaran Dengan Kota Salatiga Saat Mudik? Ini Pilihan Jalur Yang Santai Abis)
Khususnya, aspek standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol.
Sebab, di atas kertas, integrasi akan memangkas keberadaan beberapa gate.
Sehingga, memangkas lamanya transaksi, antrean.
Banyaknya transaksi memang bisa menghambat lajunya kendaraan.
(BACA JUGA: Perjalanan Mudik Lebaran, Siapkan Perlengkapan P3K Di Mobil)
2. Integrasi tarif jangan menjadi kenaikan tarif secara terselubung.
Sebab, kenaikan tarif tol sudah diatur setiap dua tahun sekali.
Oleh karenanya, pengelola jalan tol harus bisa membuktikan hal itu.
Jika revenue bertambah berarti ada kenaikan tarif secara terselubung, sepihak, dan pelanggaran terhadap PP tentang Jalan Tol.
(BACA JUGA: Turut Berduka, Pembalap Muda FIM CEV Repsol Akhinya Tutup Usia)
3. Tol JORR memang by design adalah untuk angkutan logistik.
Jadi, kalau integrasi lebih menguntungkan angkutan logistik adalah hal yang wajar, bahkan positif.
Turunnya tarif tol untuk angkutan logistik di tol JORR diharapkan bisa menurunkan logistic fee.
Bahkan, turunnya harga di sisi end user.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR