GridOto.com-Di Indonesia, sebagian besar produk mobil dari APM yang dijual mulai menggunakan transmisi otomatis CVT (Continuos Variable Transmission).
Namun, apa sih transmisi CVT itu?
Transmisi CVT merupakan salah satu jenis transmisi otomatis yang perpindahan giginya tidak menggunakan gigi, melainkan sebuah belt atau sabuk baca.
Di dalam transmisi CVT terdapat dua buah puli, drive pulley dan driven pulley.
Kedua buah puli tersebut dihubungkan dengan sebuah belt atau sabuk baja yang terbuat dari high tensile steel.
(BACA JUGA: Predictive Gear Shift. Teknologi Transmisi Canggih BMW. Bisa Baca Kondisi Jalan)
Cara kerja pengoperasian perpindahan transmisi CVT secara elektornik dari komputer yang menggerakkan dua puli yang terkoneksi dengan sabuk.
Puli tersebut bergerak ke kanan atau kiri, sehingga lebar kedua buah puli tersebut bisa berubah menyempit atau melebar.
Perubahan permukaan dua puli tersebut membuat diameter sabuk akan berubah.
Diameter inilah yang menjadi rasio gigi pada transmisi CVT.
Karena tidak ada batasan seperti rasio gigi transmisi otomatis biasa, maka rasio gigi pada transmisi CVT sangat luas bahkan hampir tidak terhingga.
(BACA JUGA: Melakukan Engine Brake Dengan Transmisi Otomatis, Bisa Bikin Rusak?)
Dengan transmisi CVT mobil bisa dikemudikan dengan kecepatan yang cukup tinggi dengan rpm mesin yang terjaga rendah.
Efeknya adalah pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.
Pada transmisi CVT juga tidak ada gejala efek hentakan perpindahan gigi karena tidak ada batasan rasio pada kecepatan dan rpm tertentu sehingga transmisi berpindah secara kontinyu.
Tidak ada entakan maka ada nilai lebih dari kenyamanan saat berkendara.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR