GridOto.com – Semakin hari masyarakat semakin familiar dengan istilah mobil hybrid.
Hal yang paling mudah terlintas di pikiran, mobil hybrid adalah mobil yang memiliki 2 sumber tenaga, yakni mesin bakar dan motor listrik.
Selain terminologi hybrid, ada istilah lain yang juga kian populer yakni PHEV.
(BACA JUGA: Setir Tak Akan Pernah Hilang dari Autonomous Car BMW)
PHEV merupakan singkatan dari plug-in hybrid electric vehicle.
Istilah PHEV dipakai di beberapa pabrikan karena memang menjadi terminologi universal.
Terjemahannya, PHEV merupakan mobil hybrid yang pengisian daya baterainya juga bisa dilakukan dari sumber eksternal menggunakan soket (plug-in).
Nah, selain PHEV, ada terminologi lain yang cukup sering dipakai car maker namun belum tentu akrab di telinga masyarakat awam, apakah itu?
Pertama ada ICE alias internal combustion engine.
Seperti terjemahan bebasnya, ICE merupakan istilah untuk mesin bakar atau mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil.
Lalu BEV (battery electric vehicle) yang merupakan mobil listrik dengan sumber daya dari baterai.
(BACA JUGA: “Kalau Mau Suara Kencang Anda Bisa Pilih BMW M3 atau M4, Bukan BMW i8”)
Kemudian ada HEV alias hybrid electric vehicle.
HEV adalah mobil hybrid, yang mesin bakar sebagai penggerak utamanya mendapat asistensi dari motor listrik.
Umumnya baterai di mobil-mobil HEV punya kapasitas yang sangat minim sehingga saat dikonversi menjadi jarak, kemampuannya saat mobil beroperasi secara elektris murni tak lebih dari 5 km.
Motor listrik di mobil hybrid pun hanya menjadi penunjang bagi kinerja mesin bakar sebagai sumber tenaga utama.
Komparasi High MPV klik di sini"
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR