GridOto.com - Siapa tahu kamu lupa, ada hal unik saat Presiden Jokowi melakukan turing di Sukabumi, bulan April lalu.
Bikin geleng-geleng, warga tersebut hanya bertelanjang dada, menggunakan celana kolor, dan tanpa alas kaki.
Kejadian itu sontak membuat anggota paspampres dan rombongan panik.
Mereka bahkan sempat berteriak memperingatkan pemuda itu untuk berhati-hati.
(BACA JUGA: Pasti Kaget Nih Sponsor yang Siap Bayar Lebih Besar Dibanding Honda untuk Jorge Lorenzo)
Presiden Jokowi saat kejadian hanya nampak kalem, dengan melambaikan tangan kirinya, bahkan nampak melemparkan senyumnya.
Lalu bagaimanakah dengan nasib pria itu sekarang?
Dilansir GridOto dari Tribun Timur, pria bernama Arianto yang lebih akrab disapa Bona itu ternyata dipanggil ke istana negara hari Selasa (05/06) kemarin.
Saat bertamu ke Istana pada Selasa kemarin, penampilan Bona berbeda 180 derajat.
Ia memakai kemeja putih seperti yang biasa dikenakan Presiden Jokowi. Meski agak kebesaran. Rambutnya bermodel "belah pinggir" tampak klimis.
Dalam acara tertutup tersebut, pembawa acara meminta beberapa orang maju agar bisa berinteraksi dengan Presiden secara langsung.
Setelah Bona berdiri di depan, pembawa acara bertanya kepada dia, "Bona mau meminta apa kepada Pak Presiden?"
Bona menjawab, "Mau salaman dan peluk."
Saat maju, Bona tidak terlebih dahulu bersalaman dengan Presiden Jokowi.
Jawaban Bona sontak membuat seluruh tamu dan undangan tertawa.
Termasuk Presiden Jokowi yang berada persis di sebelahnya.
Pembawa acara kemudian berkata, "Ya sudah, salaman saja, ya. Enggak boleh peluk."
Namun, tidak disangka, Presiden Jokowi langsung mendekati Bona dan merangkulnya.
Senyum lebar menghiasi wajah Bona seiring tepuk tangan meriah dari para undangan.
Terakhir, Presiden Jokowi memberikan jaket hitam berlogo Asian Games 2018.
Tepuk tangan pun kembali membahana di ruangan.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ingat Arianto, Pemuda yang Nekat Kejar Presiden Jokowi saat Telanjang Dada? Begini Nasibnya Kemarin
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Timur |
KOMENTAR