GridOto.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hasil keputusan dari pembahasan usulan tembahan subsidi BBM berjenis solar.
Dalam pembahasan usulan ini, Kementerian Keuangan bersama dengan Kementrian ESDM dan Kementrian BUMN.
Hasil yang menjadi kesepakatan bersama adalah tambahan subsidi sebesar Rp. 1.000 per liter.
Sehingga total subsidi untuk solar nantinya akan menjadi Rp. 2.000 per liter.
"Kemarin keputusannya adalah kenaikan Rp 1.000, menjadi Rp 2.000 per litar," ujar Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (5/6) dikutip dari Kompas.com.
(Baca juga: Sambut Arus Mudik Lebaran, Pertamina Siapkan Transaksi Non Tunai)
"Itu akan cukup memadai dikombinasikan dengan beberapa langkah yang dilakukan Menteri ESDM dan Kementrian BUMN di dalam menjaga agar pertamina melalui beberapa blok produksinya bisa mendapatkan tambahan penerimaan," tambahnya.
Usulan yang disampaikan Kementerian ESDM melalui Direktur Jenderal Migas Djoko Siswanto adalah tambahan subsidi solar sebesar Rp 1.000 per liter.
Sebelumnya, subsidi untuk solar sudah ditetapkan sebesar Rp 500 per liter.
Namun ternyata perlu direvisi, karena kenaikan harga minyak mentah Indonesia yang meleset dari asumsi APBN 2018.
Selain untuk solar, Sri Mulyani juga memastikan akan menambah anggaran subsidi untuk pelanggan baru PLN kategori 450 VA.
(Baca juga: Pertamina Prediksi Kenaikan Konsumsi BBM di Mudik Lebaran 2018, Seberapa Besar?)
Semua tahapan ini akan disampaikan pemerintah kepada DPR pada rapat yang akan datang.
"Mekanismenya nanti akan kami sampaikan di dalam laporan semester kepada dewan dan Pak Jonan juga sudah menyampaikan ke Komisi VII," ujar Sri Mulyani.
Menurut Menteri Keuangan, keputusan penambahan subsidi dan hal terkait lainnya sudah melalui sejumlah pertimbangan.
Yaitu menjaga daya beli masyarakat, kondisi perusahaan, serta pertimbangan terhadap APBN agar pelaksanaannya tetap sehat dan berkelanjutan.
Artikel ini sudah pernah tayang di Ekonomi.kompas.com dengan judul "Sri Mulyani: Subsidi Solar Jadi Rp 2.000 per liter".
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
Sumber | : | Ekonomi.kompas.com |
KOMENTAR