GridOto.com-Kondisi ban serep kerap terabaikan oleh mayoritas pemilik kendaraan.
Padahal, perannya begitu penting saat salah satu ban kendaraan rusak atau kempis.
Apalagi buat Anda yang melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Nah, sebelum mudik Lebaran, tak ada salahnya Anda memberikan perhatian lebih kepada ban serep mobil.
(BACA JUGA: Ini 9 Hal Penting Mengenai Mesin Terbaru Mazda SKYACTIV-X)
1. Cuci Ban Serep Dan Cek Kondisi Fisiknya
Ini terutama buat ban serep yang penyimpanannya di kolong mobil.
Jika ban pernah dipakai, perhatikan apakah ada kebocoran atau paku yang menancap.
Perhatikan juga apakah ada keretakan baik di dinding maupun telapak ban.
2. Periksa Tekanan Angin Ban Serep
Oleh karena posisinya tersembunyi dan tersimpan dalam jangka waktu lama, tekanan angin ban serep cenderung berkurang.
Walau bagaimana pun, ban memiliki pori-pori dan celah yang memungkinkan udara di dalam ban mengalir keluar.
Jika tekanan angin ban kurang, segera tambahkan.
Sebaiknya ban serep diberikan tekanan lebih tinggi 2-5 psi dari ukuran standar kendaraan.
Saat dipakai Anda tinggal mengurangi saja tekanan angin tersebut.
(BACA JUGA: Mengungkap Rahasia Platform Mazda SKYACTIV Terbaru)
3. Umur Pakai Ban Serep
Setiap ban, termasuk ban serep, memiliki usia pakai tertentu.
Makanya mobil yang memiliki ban serep berukuran full size, perlu melakukan rotasi setiap 3 bulan dengan keempat ban lainnya.
Untuk mendeteksi apakah ban telah kadaluarsa, Anda tinggal melihat kode produksi pada dinding ban.
Sebagai contoh, kode 1216 menandakan ban ini diproduksi pada minggu ke-12 tahun 2016.
Setelah itu, tinggal menghitung mundur dari waktu pengecekan Anda.
Rata-rata usia aman ban untuk digunakan berkisar 3 tahunan.
(BACA JUGA: Ssstt... Selain SKYACTIV-X, Ini Bocoran Teknologi Masa Depan Mazda)
4. Beri Pelembab
Sebaiknya ban serep setelah dicuci bersih mesti diberi pelembab dengan semir ban.
Langkah ini penting untuk menjaga elastisitas ban selama tersimpan.
Apalagi untuk kendaraan dengan penempatan ban serep di kolong bodi, tentu rentan terhadap perubahan suhu dan kotoran.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR