GridOto.com - Pabrikan Harley-Davidson sudah mengumumkan rencana untuk memasuki beberapa bisnis baru.
Direktur Pelaksana, Harley-Davidson India, Peter Mackenzie mengatakan saat ini pihaknya mengembangkan penjualan motor bekas.
Program ini juga dimulai dengan 27 showrooms Harley-Davidson.
(BACA JUGA : Suzuki Gixxer ABS Rilis Di India Nih, Kapan Hadir di Indonesia Ya?)
Untuk fasilitas ke-27 juga sudah diresmikan di India.
"Bisnis ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pelanggan," bilangnya.
Dengan bisnis baru ini, memungkinkan orang yang tidak mampu membeli Harley-Davidson baru, bisa menikmati pengalaman Harley-Davidson melalui diler resmi.
(BACA JUGA : Komunitas Harley-Davidson Police Donasikan Rp 90 Juta Untuk Bangun Tempat Wudhu di Masjid)
Bisnis lainnya yang dilakukan yakni apparel.
"Jadi kami akan membuka lebih banyak toko pakaian di pusat perbelanjaan sehingga pelanggan terhubung dan punya pengalaman dengan produk Harley-Davidson," katanya.
"Itu adalah bagian utama dari strategi dalam pertumbuhan tahun ini. Kita sudah membuka tiga toko apparel tahun ini," ungkapnya.
Berbagai jenis apparel akan ada di toko-toko tersebut yang akan didesain lebih muda untuk para anak muda.
(BACA JUGA : Nah Lo! Lewis Hamilton Dicurigai Dibantu Pembalap Force India di F1 Monako)
Untuk mendirikan toko apparel secara global, dia berkata," kami memilikinya di seluruh dunia. Tetapi untuk pasar Asia-Pasifik, kita akan lebih sedikit dalam dengan proyek ini. Saat ini, kita sudah merilis toko-toko tersebut di China dan India."
Menurutnya India adalah pasar penting bagi Harley-Davidson.
"Itu sebabnya kami terus berinvestasi. Kami memiliki fasilitas manufaktur di sini," ungkapnya.
Mackenzie dan pejabat senior perusahaan juga hadir untuk memberitahukan diler baru, Marina Harley-Davidson di Nungambakkan.
"Ini adalah diler ke-27 kami. Dari 27, kami akan selesaikan tahun ini mencapai 30 diler," katanya.
Kira-kira untuk segmen motor bekas, Harley-Davidson tertarik enggak ya buka diler resmi di Indonesia?
| Editor | : | Hendra |
| Sumber | : | brandequity.economictimes.indiatimes.com |
KOMENTAR