GridOto.com - Selain desainnya yang lebih sporty dan futuristis, Suzuki Nex 2 juga diklaim lebih nyaman.
Terutama di sisi riding positionnya, karena beberapa bagian dirombak agar lebih nyaman dikendarai.
Ini untuk menjawab keluhan akan Nex sebelumnya yang bagi sebagian orang punya dimensi kekecilan.
Bagaimana impresi riding position Suzuki Nex 2 yang diluncurkan April 2018 di Indonesia ini? Yuk kita simak!
(Baca Juga : Berdimensi Paling Kecil, Bagaimana Rasanya Riding Position Suzuki Nex FI Terbaru?)
Pertama kali duduk, yang dirasakan tester GridOto dengan postur 165 cm adalah riding position yang lebih baik dibanding versi sebelumnya.
Pertama, area joknya lebih luas dan panjang, berbeda dengan Nex sebelumnya yang terasa sempit.
Setangnya juga dekat ke pengendara, membuat badan pengendara bisa lebih mundur ke belakang.
Sayangnya biar lebih luas, material busanya terasa keras saat diduduki, kalau riding lama bisa bikin panas bokong nih!
Oh iya, tinggi joknya sama dengan Nex sebelumnya, yaitu 740 mm, membuat kaki tester bisa menapak sempurna kiri-kanan saat berhenti.
Untungnya ada bagian lain yang membuat riding position Nex 2 lebih nyaman, misalnya desain sayapnya vertikal.
Ini memudahkan untuk rider dengan tinggi 170 cm, karena dengkul tidak rawan terbentur sayap motor.
(Baca Juga : Punya Jok Lebih Panjang dan Lebar, Suzuki Nex II Incar Pasar Ojek Online?)
Selain itu desain sayap ini memudahkan pengendara wanita saat naik-turun motor, terutama yang mengenakan rok.
Area floorboard atau pijakan kaki juga dibuat lebih luas, berbeda dengan Nex sebelumnya yang sempit.
Untuk kaki tester dengan ukuran sepatu 43, pijakan kakinya masih tersisa ruang untuk bergerak.
Tidak hanya depannya, pijakan kaki bagian pembonceng juga berbeda Nex sebelumnya yang menyatu dengan dek depan.
Kali ini Nex 2 menggunakan model step lipat yang dilapisi karet, yang lebih nyaman karena kaki pembonceng bisa lebih keluar.
Tidak hanya riding positionnya, ada perubahan-perubahan lain di Suzuki Nex 2 yang bisa disimak di video di bawah :
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR