GridOto.com - Pemerintah tengah menggodok regulasi terkait mobil listrik untuk hadir di Indonesia.
Salah satu isu yang lagi dibahas adalah soal pajak mobil listrik.
Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Director PT Honda Prospect Motor, berujar kalau selain pajak masih ada beberapa masalah yang harus dibenahi.
"Salah satunya soal infrastruktur, untuk pengecasan mau isi di mana," katanya di Jakarta, (24/5/2018).
(BACA JUGA: Bahayakah Berlama- lama Dalam Mobil Saat Macet? Ini Kata Dokter)
Menurut Jonfis, kalau isi di rumah dayanya harus dipastikan cukup.
"Jangan sampai isi di rumah, listriknya malah mati," sebutnya.
Setelah infrastruktur, komponen spare part mobil listrik juga harus dapat perhatian.
"Terus siap enggak suplier-suplier untuk berubah, karena kan sudah banyak part yang diganti baterai, supplier pasti kena efeknya," kata Jonfis.
(BACA JUGA: Diskon Tarif Tol Tidak Berlaku Saat Puncak Arus Mudik Lebaran)
"Misal baterai impor, nah ekonominya harus dihitung juga, seperti apa impact-nya," lanjutnya.
Setelah itu, baterai yang sudah tidak terpakai juga harus dipikiran untuk dibuang di mana.
"Kalau di luar negeri harus ada pengolahan limbah khusus, siapa mau investasi di sana?" tutur Jonfis.
Makanya pihanya tak mematok target khusus dalam menjual mobil listrik.
"Kalau pemerintah targetnya 2030, kalau kami teknologinya sudah ada," ujarnya.
"Cuma untuk menghadirkannya ke sini, kami harus tanggung jawab untuk konsumen," tambah Jonfis.
Contohnya untuk kebutuhan servis dan segala macam perawatannya.
"Kami punya kewajiban untuk menjaganya, jadi sampai saat ini kami belum tahu kapan," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR