GridOto.com - Honda PCX Hybrid memiliki dua baterai untuk menunjang mesin bahan bakar dan mesin listrik.
"Baterai Lithium Ion untuk mengerakan Alternating Current Generator (ACG) starter sebagai motor listrik dan baterai konvensional/lead acid (aki) untuk menyalakan mesin bensin dan kelistrikan serta lampu," ujar Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor kepada GridOto.com di Sunter, Jakarta Utara.
Kemudian bagaimana jika salah satu baterai tersebut lemah alias drop?
"Kalau hanya baterai Lithium ion-nya yang drop atau mati, motor masih bisa digunakan," ujar Endro.
(BACA JUGA: Seken Keren: Ini SUV Korea Rasa Eropa)
"Tapi fitur assistance motor listrik tidak akan berfungsi," tambahnya.
Sehingga kamu masih bisa membawanya ke bengkel.
"Masih dipakai enggak hanya ke bengkel untuk ganti baterai Lithium ion-nya saja, tapi masih bisa dipakai harian," ujar Endro.
"Tapi itu tadi, fitur assistance dari motor listriknya enggak bisa digunakan," tambahnya.
(BACA JUGA: Asyik! Jasa Marga Akan Ubah Sistem Pembayaran di Ruas Tol Semarang)
Kemudian jika baterai konvensional (aki) drop, Honda PCX Hybrid enggak bisa dinyalakan.
"Karena baterai konvensional (aki) yang mengirimkan sinyal ke power drive unit (PDU) untuk menghidupkan sistem motor listrik maupun mesin bensin," pungkas Endro.
Menurut data spesifikasi yang dikeluarkan PT Astra Honda Motor, baterai Lithium ion mempunyai daya 50,4 V.
"Life cycle-nya 8 tahun untuk baterai Lithium ion," kata Endro.
(BACA JUGA: Mantap! BPJT Siapkan Uang Elektronik Pecahan 150 Ribu Buat Mudik)
"Mulai tahun ke-5 akan ada penurunan," tambahnya.
Baterai lead acid (aki) Honda PCX Hybrid hanya sebesar 3 Ah.
Sedangkan aki Honda PCX biasa lebih besar, yaitu 5 Ah.
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR