GridOto.com - Baru-baru ini muncul pemberitaan yang menyebutkan driver Go-Jek meracuni makanan pesanan yang dipesan pelanggan.
Pesan berantai tersebut menyebutkan untuk berhati-hati ketika memesan makanan dengan menggunakan aplikasi go-food
Hal ini diklaim makanan yang dipesan akan diracun anggota ISIS.
Namun hal tersebut dibantah langsung pihak Go-Jek melalui akun twitternya gojekindonesia.
(BACA JUGA : Kirim Motor Pakai Ekspedisi Kargo, Gimana Jika Terjadi Kerusakan atau Hilang Saat Pengiriman?)
"Go-Jek Indonesia mengecam tindakan penyebaran hoax seputar layanan kami karena sangat merugikan mitra UMKM dan driver yang jujur dan bekerja keras," tulisnya.
Informasi tersebut jelas sangat merugikan banyak pihak.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto juga telah menegaskan bahwa kabar beredarnya informasi pesanan makanan Go-food diracun oleh anggota ISIS adalah hoax.
Pihak Go-Jek bekerja sama dengan institusi terkait tengah bertindak untuk mengusut penyebaran kabar hoax ini.
(BACA JUGA : Waduh! Pemesan Xpander Disuruh Transfer Rp 10 Juta ke Rekening Pribadi Sales, Buat Apa Coba?)
Vice President Corporate Communication Go-Jek, Michael Say mengimbau masyarakat untuk tidak ikut menyebarluaskan informasi menyesatkan.
Perlu diketahui, menyebarluaskan berita hoax memiliki konsekuensi hukum.
Ancamannya satunya adalah pasal 28 ayat 1 UU ITE tahun 2008, diancam pidana kurungan maksimal 6 tahun atau denda maksimal Rp 1 miliar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beredar Pesan Mitra Go-Food Disusupi ISIS dan Racuni Pesanan Pelanggan, Ini Klarifikasi Go-Jek
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Tribunnews.com,Twitter.com/gojekindonesia |
KOMENTAR