BRANDSTORY - Jalur darat Pulau Sumatera terkenal dengan keindahannya. Di Sumatera Utara, Danau Toba telah menanti dengan kemegahannya. Bergeser sedikit, indahnya alam Bukittinggi dan moleknya Kelok Sembilan sudah menunggu. Begitu juga di Sumatera Selatan, deretan kebun kelapa sawit di sepanjang Ogan Ilir akan memanjakan matamu.
Untuk menikmati semua itu, terasa kurang apik jika tidak bersentuhan langsung. Misalnya dari dalam mobil, aroma alam yang telah menanti akan terlewatkan begitu saja. Sebab, kita cenderung memilih menutup kaca.
Berbeda bila sepeda motor dipilih sebagai tunggangan. Mau tidak mau, alam yang jarang kita jumpai menyerahkan dirinya untuk dinikmati. Desiran angin tak ragu membelai badan yang rutin diterpa udara perkotaan. Moleknya gunung dan perkebunan tak ragu menghampiri mata yang terbiasa menangkap landscape gedung menjulang di kota.
Oh ya, jangan juga terbius oleh ketakjuban yang dihantarkan alam. Karena sepeda motor telah dipilih sebagai moda kendara, aspek safety riding mutlak harus dipenuhi. Sebab, medan di daerah yang tidak menjadi jalur utama, kerap tak terduga. Misalnya di jalur tengah Sumatera Selatan, yakni Prabumulih menuju Baturaja. Hijaunya kebun kelapa sawit, harus dibayar dengan buruknya jalan yang dilewati.
(BACA JUGA: Yuk Nikmati Eksotisme Pulau Bali dengan Riding, Dijamin Lebih Seru)
“Dari Desa Beringin, Prabumulih hingga Baturaja, jalan penuh dengan lubang besar dan dalam. Peralatan safety riding, seperti helm, decker, dan sarung tangan mutlak harus dikenakan,” ujar Andiego, dari Yamaha NMAX Club Indonesia Chapter Palembang.
Selain dari sisi pengendara, kendaraan juga mesti prima agar medan tak terduga tersebut mampu ditaklukkan. Sudah pasti MAXI Yamaha Series yang menjadi jawabannya. “Pakai NMAX, mantap! Medan buruk saya lalui dengan mulus karena suspensinya mampu mengakomodasi semua itu,” terang Andiego yang berhasil melibas jalur Palembang hingga Lampung yang sarat akan jalan rusak.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR