GridOto.com - Setelah 20 tahun bersama Yamaha, kini Tech3 mengambil langkah besar untuk pindah bersama KTM di 2019.
Hal ini membawa masalah bagi Yamaha yang belum memiliki tim satelit lain.
Oleh sebab itu, Yamaha sekarang sedang mencari pengganti Tech3 untuk mempertahankan 4 motor di grid.
Tapi langkah Yamaha mencari pengganti semakin sempit, setelah Ducati menginginkan tim satelitnya untuk terus bersama mereka.
(BACA JUGA: Bos Ducati MotoGP Sampaikan Pernyataan yang Akan Buat Yamaha Kesusahan)
Dilansir GridOto.com dari Speedweek.com, Lin Jarvis mengatakan belum percaya diri akan mendapatkan tim satelit.
"Aku tidak akan percaya diri sebelum memiliki kontrak yang ditandatangani di tanganku," ujar Lin Jarvis.
Tapi dirinya masih menginginkan tim satelit untuk musim selanjutnya, meski itu tidak mudah.
Ducati memiliki tim satelit terbanyak di grid, tiga yakni Alma Pramac Racing, Reale Avintia, dan Angel Nieto Team.
(BACA JUGA: Di MotoGP Ada Tim Satelit dan Pabrikan, Apa Sih Maksudnya dan Siapa Saja?)
Lin Jarvis juga memberikan komentar terkait peluang mengambil tim satelit dari Ducati.
"Aku selalu merasa Pramac sangat dekat dengan DUcati, pembalap mereka memiliki kontrak pabrikan Ducati," ujar Lin Jarvis.
"Jadi, itu kemungkinan yang sangat kecil, kami sangat menghargai tim ini," tambahnya.
Lin Jarvis juga mengatakan mengenal pemilik tim Pramac, Paolo Campinoti, dengan baik.
"Aku akan sangat terkejut jika dia pindah ke pabrikan lain," kata Jarvis.
(BACA JUGA: Daftar Tinggi Badan Pembalap MotoGP 2018, Marc Marquez Aja Kalah Sama Hafizh Syahrin!)
Saat ini, Lin Jarvis mengatakan masih berbicara dengan lebih dari satu tim untuk menjadi pengganti Tech3.
Tapi ada satu nama tim yang disebut Lin Jarvis menjadi kandidat utama.
"Target kami untuk memiliki tima paling kompetitif, oleh sebab itu Marc VDS adalah pilihan terdepan kami," ujar Lin Jarvis.
Berdasarkan pemberitaan Speedweek.com, Marc VDS dan Yamaha memiliki rencana untuk melakukan pembicaraan hari Jumat mendatang di Le Mans.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR