GridOto.com- Di Tengah ketatnya industri Otomotif, produk China hadir.
Kedatangan brand China ini disambut baik, salah satunya memberikan pilihan harga yang lebih murah dibanding produk yang telah ada.
Namun demikian, sebagai sebuah industri untuk bertahan di tengah persaingan ini tak mudah pula.
Banyak tantangan dan hambatan yang bakal mengadang.
Sebagai pengamat otomotif, Johnny Darmawan menilai perjuangan brand China sangat berat.
(BACA JUGA : Blak-Blakan Johnny Darmawan, Godaan Terjun Lagi Ke Dunia Otomotif ?)
“Masa untuk bertahan sampai 3 tahun. Ini masa kritis produsen baru. Kita bisa melihat contoh produsen lainnya dulu sebut saja mobil Korea. Berat kan,” tutur pria yang pernah menyabet Lifetime Achievement award dari Autobild Indonesia dan tabloid OTOMOTIF ini.
Ia menilai keunggulan sebuah produk bukan hanya soal kualitas dan teknologi saja.
“Kalau mengklaim terbaik, semua produsen pasti akan melakukan hal tersebut. Soal teknologi, mobil China pun juga memiliki teknologi terkini. Luar biasa,” jelas Johnny Darmawan.
Ia mengatakan menjual mobil itu bukan hanya menjual produk.
“Tetapi produk dan lain lain. Ada networking, aftersales, spare part, availability dan juga resale value,” jelasnya.
JD sapaan akrabnya menyebutkan handicap mobil China salah satunya outlet.
"Buat semua pemain outlet penting sebab untuk menjangkau penjualan. Sedangkan aftersales untuk memberikan pelayanan sejak awal beli produk hingga kembali menjual. Hal fundamental ini harus mereka perkuat," jelasnya.
(BACA JUGA : Sean Gelael Raih Point di F2 Spanyol, Berapa Pembalap yang Disalipnya?)
Jadi, persaingan itu menurutnya bukan soal produk.
Akan tetapi bagaimana produsen mampu membuat persepsi produknyalah yang terbaik.
“Bagaimana mempersepsikan sebuah produk itu baik, mulai dari awal, saat perjalanan hingga dia jual kembali konsumen happy. Perjalanan itu irit bensin, tidak pernah mogok, gampang bengkel dan buntutnya resale value. Ini semua adalah harus dibikin, diinvestasi. Tidak serta merta,” ucap penunggang Land Cruiser ini.
Jadi untuk menjadi pemenang dalam pasar adalah well experience dan good experience.
“Selain bagaimana ia memiliki pengalaman panjang, tetapi dalam pengalaman ini harus memiliki kesan yang baik. Kedua-duanya harus ada,” bilang Johnny.
Saat ditanyakan apakah problem gempuran motor China (Mocin) yang hanya beberapa saat bertahan di Indonesia akan terulang pada mobil China?
Johnny menampiknya, sebab ada beberapa perbedaan prinsip antara kehadiran motor China dulu dan mobil China sekarang.
“Dulu mereka (Mocin) datang ke sini tanpa target. Mereka konsepnya jualan di ruko dengan harga murah. Nanti setelah itu, baru mikir industri. Kalau sekarang, masuk dengan investasi. Jika pemain ini mampun well experience dan good experience, bisa jadi,” bilangnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR