GridOto.com - Legenda balap motor dunia, Kevin Schwantz, mengatakan sulit untuk Valentino Rossi Juara Dunia musim ini.
Valentino Rossi puasa gelar Juara Dunia MotoGP selama delapan tahun.
Rossi terakhir kali menyabet Juara Dunia MotoGP saat musim 2009.
Selama periode tersebut, sembilan kali juara dunia itu tiga kali keluar sebagai runner up Kejuaraan Dunia MotoGP (2014, 2015, dan 2016).
(BACA JUGA: Satu Lagi Rekaman Detik-Detik Motor Pembawa Bom di Surabaya, Nyelonong dan Meledak di Tengah Kerumunan Orang)
Musim lalu jadi yang terburuk paling buruk bagi Valentino Rossi sejak menjadi pebalap Yamaha usai mengakhiri musim pada peringkat lima.
Melihat kondisi itu, Kevin Schwantz pun mengungkapkan jika Valentino Rossi masih memiliki peluang untuk memenangkan balapan.
"Jika seseorang dapat memenangkan perlombaan, saya pikir pebalap itu memiliki kesempatan untuk menenangkan Kejuaraan Dunia," kata Kevin Schwantz dikutip dari Paddock-GP.
"Saya pikir Rossi bisa memenangkan balapan tetapi mungkin tidak untuk Kejuaraan Dunia. Namun ketika anda memenangkan balapan dengan konsisten, Anda dapat bersaing untuk Kejuaraan Dunia," kata Schwantz.
Legenda Suzuki itu juga melihat fakta bahwa Marc Marquez saat ini masih menjadi pebalap MotoGP terkuat.
Kevin Schwantz juga masih melihat peluang bagi Valentino Rossi untuk bersaing andai pebalap lain melakukan kesalahan, seperti yang terjadi saat seri keempat MotoGP Spanyol.
"Marquez adalah pebalap yang harus dikalahkan, Rossi bisa berada di sana dan mengumpulkan poin jika yang lain melakukan kesalahan," tutur Schwantz.
Valentino Rossi sempat tampil bagus pada seri perdana MotoGP 2018 sebelum akhirnya mengalami kesulitan pada seri-seri selanjutnya.
(BACA JUGA : Video Crash Horor Marc Marquez Saat Lakukan Tes Tertutup di Mugello)
Dari empat seri balap yang sudah dilalui, The Doctor baru meraih satu podium dan bertengger di peringkat enam klasemen pebalap MotoGP 2018 dengan raihan 40 poin.
Apakah prediksi legenda MotoGP ini akan terbukti?
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR