GridOto.com – Balap motor tanah air dihebohkan dengan emosi seorang pembalap sekaliber kelas internasional di sirkuit Sentul, Minggu kemarin.
Galang Hendra yang notabene pembalap kelas dunia di ajang World Supersport 300, terlibat perselisihan dengan pimpinan lomba Dani Sarwono.
Namun saat dilakukan mediasi pada Selasa sore (8/5/2018), ada pernyataan mengejutkan dari Galang Hendra.
(BACA JUGA: Bukan Berniat Memukul, Ternyata Ini yang Dilakukan Galang Hendra ke Pimpinan Lomba)
“Tekanan besar di balap Eropa cukup mengganggu saya,” kata pemilik nama lengkap Galang Hendra Pratama.
"Pulang ke rumah ingin melihat tim dan adik saya menang,” lanjutnya.
“Makanya, saat dia menang dan tiba-tiba ada masalah, saya langsung kelewat emosi,” jelas Galang.
Waduh, ini sih namanya baper ya sob.
Emosi di tempat lain jangan dibawa-bawa, apalagi ke ranah yang bukan haknya.
Seperti diketahui Galang Hendra gagal menyelesaikan lomba di WSSP300 di Assen, Belanda, April lalu.
Seorang pembalap profesional apalagi yang sudah melangkah di balap internasional.
Harusnya bisa menahan emosi.
Ada contohnya nih sob, meskipun kasusnya beda jauh, namun tetap ada hubungannya dengan kontrol emosi seorang pembalap profesional.
Ketika juara dunia balap F1 Michael Schumacher balapan di sirkuit Imola, San Marino 2003.
Kurang dari 12 jam sebelum start, ibunya Elisabeth Schumacher meninggal dunia.
(BACA JUGA: Walau Salah Paham, Galang Hendra Terancam Dilarang Balapan Dua Tahun)
Tetapi Michael Schumacher dan adiknya Ralf Schumacher dapat menjalani lomba dengan tenang.
Bahkan Michael Schumacher memenangkan lomba itu dan adiknya finish keempat.
Emosi kakak dan adik itu sangat terjaga sehingga tidak mengganggu pikiran mereka untuk menyelesaikan lomba.
Michael Schumacher hanya meneteskan air mata saat berdiri di podium.
Nah, insiden keributan di Sentul yang akhirnya dianggap salah paham karena terbawa emosi itu, jangan sampai terulang lagi ya?
Karena sudah ada aturan mainnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR