Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Insiden Galang Hendra, Bagaimana Pembalap Bersikap Profesional

Fendi - Rabu, 9 Mei 2018 | 09:34 WIB
Galang Hendra (#55) saat balap WSSP300 di Assen, Belanda, April lalu
worldsbk.com
Galang Hendra (#55) saat balap WSSP300 di Assen, Belanda, April lalu


GridOto.com – Balap motor tanah air dihebohkan dengan emosi seorang pembalap sekaliber kelas internasional di sirkuit Sentul, Minggu kemarin.

Galang Hendra yang notabene pembalap kelas dunia di ajang World Supersport 300, terlibat perselisihan dengan pimpinan lomba Dani Sarwono.

Namun saat dilakukan mediasi pada Selasa sore (8/5/2018), ada pernyataan mengejutkan dari Galang Hendra.

(BACA JUGA: Bukan Berniat Memukul, Ternyata Ini yang Dilakukan Galang Hendra ke Pimpinan Lomba)

“Tekanan besar di balap Eropa cukup mengganggu saya,” kata pemilik nama lengkap Galang Hendra Pratama.

"Pulang ke rumah ingin melihat tim dan adik saya menang,” lanjutnya.

“Makanya, saat dia menang dan tiba-tiba ada masalah, saya langsung kelewat emosi,” jelas Galang.

Waduh, ini sih namanya baper ya sob.

Emosi di tempat lain jangan dibawa-bawa, apalagi ke ranah yang bukan haknya.

Seperti diketahui Galang Hendra gagal menyelesaikan lomba di WSSP300 di Assen, Belanda, April lalu.

Seorang pembalap profesional apalagi yang sudah melangkah di balap internasional.

Harusnya bisa menahan emosi.

Michael Schumacher dapat menjaga emosinya saat balapan dan memenangkan GP F1 San Marino 2003
scuderiafans.com
Michael Schumacher dapat menjaga emosinya saat balapan dan memenangkan GP F1 San Marino 2003

Ada contohnya nih sob, meskipun kasusnya beda jauh, namun tetap ada hubungannya dengan kontrol emosi seorang pembalap profesional.

Ketika juara dunia balap F1 Michael Schumacher balapan di sirkuit Imola, San Marino 2003.

Kurang dari 12 jam sebelum start, ibunya Elisabeth Schumacher meninggal dunia.

(BACA JUGA: Walau Salah Paham, Galang Hendra Terancam Dilarang Balapan Dua Tahun)

Tetapi Michael Schumacher dan adiknya Ralf Schumacher dapat menjalani lomba dengan tenang.

Bahkan Michael Schumacher memenangkan lomba itu dan adiknya finish keempat.

Emosi kakak dan adik itu sangat terjaga sehingga tidak mengganggu pikiran mereka untuk menyelesaikan lomba.

Michael Schumacher hanya meneteskan air mata saat berdiri di podium.

Nah, insiden keributan di Sentul yang akhirnya dianggap salah paham karena terbawa emosi itu, jangan sampai terulang lagi ya?

Karena sudah ada aturan mainnya.

Editor : Fendi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Terawat Sampai Dilelang, Selama Ini Mobil dan Motor Sitaan KPK Menginap di Rupbasan Dewi Sartika

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa