GridOto.com - Rupiah terus mendapatkan tekanan dari Dollar Amerika Serikat (AS).
Hingga saat ini nilai tukar rupiah mencapai Rp 14.000 per dollar AS.
Hal ini membuat para produsen otomotif mulai was-was dengan penjualannya.
Tetapi ini tidak berlaku untuk produsen mobil asal Jerman, BMW.
(BACA JUGA : Alasan Datsun GO Terbaru Masih Pakai Jok Dengan Headrest Menyatu)
BMW justru santai menanggapi berita tersebut karena BMW dalam menentukan harga tidak tergantung dengan dollar AS, melainkan dengan mata uang euro.
"Untuk semua model, karena kami bukan berpatokan pada dollar AS, tetapi mata uang euro," ucap Vice President Director Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania pada kompas.com, Selasa (8/5/2018).
Jodie menjamin konsumen tidak perlu khawatir dengan perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar ini.
"Mungkin merek lain yang akan berpengaruh tetapi buat kita sama sekali tidak. Banyak faktornya juga, apalagi ketika dollar AS ini naik, mata uang euro justru turun," ucap Jodie.
(BACA JUGA : Fitur VDC Di Datsun Cross, Bikin Berkendara Aman Nih.)
Melemahnya Rupiah terhadap dollar AS itu sendiri, terjadi akibat situasi pasar yang sedang melakukan penyesuaian terhadap perubahan kebijakan oleh Pemerintah AS.
Bahkan, menurut analisis diperkirakan pelemahan Rupiah ini akan berlanjut selama sepekan ini, bahkan berpotensi sampai akhir Mei 2018 ini.
Bagaimana tanggan sobat GridOto.com?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BMW Tanpa Terpengaruh Dollar AS
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR